"Sejak bisa diakses pada beberapa hari lalu, setidaknya sudah ada Rp1,68 miliar transaksi melalui portal www.ukmvirtualexpo.com, jumlah tersebut belum termasuk transaksi pesanan," kata Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng Emma Rachmawati di Semarang, Minggu.
Meski baru dibuka hari ini, produk-produk yang dipamerkan di UKM Virtual Expo sudah bisa dibeli sejak 20 Oktober 2020.
Baca juga: Pemerintah apresiasi UKM Virtual Expo yang digelar di Jateng
Baca juga: Gubernur Jateng buka UKM Virtual Expo 25-27 Oktober 2020
Ia menyebutkan pada awal diumumkan UKM Virtual Expo setidaknya ada 102 pengusaha mikro kecil yang turut serta dengan total produk yang dipasarkan mencapai 910 jenis berupa fesyen, makanan-minuman, kerajinan tangan, serta furnitur.
Menurut dia, UKM Virtual Expo didasari lesunya perekonomian, termasuk UKM akibat pandemi COVID-19.
"Selama pandemi, ada 51 persen UKM di Jateng yang terdampak. Mereka mengeluhkan soal pemasaran karena beberapa daerah sempat 'dilockdown'. Akhirnya kami coba fasilitasi dengan pameran ini, temanya 'The Power of Kepepet'. 'Kepepet' harus virtual karena pandemi ini tidak bisa menggelar pameran seperti biasa," ujarnya.
Terkait dengan jumlah kunjungan pada UKM Virtual Expo, Emma menyebut sudah ada sekitar 5.600 orang yang melihat pameran daring ini dan dari jumlah tersebut, ada sekitar 1.600 pengunjung yang merespon.
Artinya, lanjut dia, mereka tidak hanya melihat-lihat saja, tapi juga serius membeli dan pembeli tidak hanya dari Jateng saja, tapi juga dari luar negeri.
"Ada yang dari Turki, Singapura, Malaysia, dan negara-negara Eropa, tapi sayangnya kemarin ada yang dapat order dari Eropa, tapi tidak berani melayani karena tidak bisa berbahasa Inggris. Ini menjadi PR kami untuk memberi pendampingan," katanya.
Baca juga: Menkop UKM mendorong UMKM terhubung pasar digital