Pelatihan e-commerce perluas pasar produk UMKM Magelang
Selasa, 27 Oktober 2020 13:03 WIB
Pelaku UMKM Kota Magelang mengikuti pelatihan e-commerce yang diinisiasi Diskominsta Kota Magelang untuk memperluas pemasaran produk, Selasa (26/10/2020). ANTARA/HO-Bagian Prokompim Pemkot Magelang
Magelang (ANTARA) - Pelatihan e-commerce kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Kota Magelang, Jawa Tengah, meningkatkan kemampuan mereka untuk memperluas jangkauan pemasaran produknya, kata Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik Kota Magelang Suryantoro.
"Pelatihan ini bentuk kepedulian Pemkot Magelang dalam menjaga keberlangsungan UMKM di Kota Magelang menghadapi tekanan akibat pandemi COVID-19 dengan cara memperluas jangkauan pasar melalui platform e-commerce," katanya dalam rilis diterima di Magelang, Selasa.
Sebanyak 80 pelaku UMKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang mengikuti pelatihan e-commerce. Mereka pelaku UMKM dengan produk antara lain kerajinan tangan, kuliner, fesyen, gawai, dan cenderamata.
Baca juga: Sejumlah pelaku UMKM pilih bertahan meski pandemi
Diskominsta Kota Magelang menginisiasi kegiatan selama 26-27 Oktober 2020 di Front One Resort Magelang itu dengan menghadirkan narasumber praktisi e-commerce Awe Tsamma dari PT Tokopedia dan Yoga Aria Seta dari PT Shopee Indonesia. Pelatihan dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19
Meskipun rekomendasi peserta pelatihan itu dari Disperindag Kota Magelang, pihak panitia juga menetapkan persyaratan peserta dalam kegiatan itu, yakni warga setempat dan memiliki Nomor Induk Kependudukan, domisili usaha di daerah itu, produk mereka dapat dikirim melalui jasa ekspedisi, serta memiliki jangka waktu kedaluwarsa relatif lama.
"Bagi pelaku usaha di bidang makanan, harus yang sudah memiliki izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT)," katanya.
Baca juga: Membangun "brand" penting untuk kembangkan usaha
Ia mengharapkan kemampuan pelaku UMKM dalam memanfaatkan platform perdagangan secara digital meningkatkan omzet mereka.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam sambutan tertulis dibacakan Sekretaris Daerah Joko Budiyono menjelaskan pandemi COVID-19 justru membuat transaksi secara daring menjadi pilihan utama masyarakat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dan meminimalisasi risiko penularan virus corona jenis baru tersebut.
"Maka penting bagi pegiat UMKM Kota Magelang untuk turut ambil bagian. Bukan sekadar untuk bertahan di saat pandemi. Bisnis 'online' (daring) memang keniscayaan. Kalau kita tidak ambil bagian maka kita akan ketinggalan," ujar dia.
Ia menyatakan optimistis UMKM Kota Magelang dapat bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi, sekaligus mengambil bagian dalam era ekonomi informasi.
"Asalkan mau berpikir kreatif dan jeli menangkap peluang. Sejalan dengan upaya tersebut, tentu saja komitmen untuk menjaga kualitas produk harus tetap dijaga," katanya. (hms)
Baca juga: Pelaku UMKM di Kudus mulai bergeliat di tengah pandemi
Baca juga: Kain lukis Nasrafa Solo targetkan ekspansi di ASEAN
"Pelatihan ini bentuk kepedulian Pemkot Magelang dalam menjaga keberlangsungan UMKM di Kota Magelang menghadapi tekanan akibat pandemi COVID-19 dengan cara memperluas jangkauan pasar melalui platform e-commerce," katanya dalam rilis diterima di Magelang, Selasa.
Sebanyak 80 pelaku UMKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang mengikuti pelatihan e-commerce. Mereka pelaku UMKM dengan produk antara lain kerajinan tangan, kuliner, fesyen, gawai, dan cenderamata.
Baca juga: Sejumlah pelaku UMKM pilih bertahan meski pandemi
Diskominsta Kota Magelang menginisiasi kegiatan selama 26-27 Oktober 2020 di Front One Resort Magelang itu dengan menghadirkan narasumber praktisi e-commerce Awe Tsamma dari PT Tokopedia dan Yoga Aria Seta dari PT Shopee Indonesia. Pelatihan dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19
Meskipun rekomendasi peserta pelatihan itu dari Disperindag Kota Magelang, pihak panitia juga menetapkan persyaratan peserta dalam kegiatan itu, yakni warga setempat dan memiliki Nomor Induk Kependudukan, domisili usaha di daerah itu, produk mereka dapat dikirim melalui jasa ekspedisi, serta memiliki jangka waktu kedaluwarsa relatif lama.
"Bagi pelaku usaha di bidang makanan, harus yang sudah memiliki izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT)," katanya.
Baca juga: Membangun "brand" penting untuk kembangkan usaha
Ia mengharapkan kemampuan pelaku UMKM dalam memanfaatkan platform perdagangan secara digital meningkatkan omzet mereka.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam sambutan tertulis dibacakan Sekretaris Daerah Joko Budiyono menjelaskan pandemi COVID-19 justru membuat transaksi secara daring menjadi pilihan utama masyarakat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dan meminimalisasi risiko penularan virus corona jenis baru tersebut.
"Maka penting bagi pegiat UMKM Kota Magelang untuk turut ambil bagian. Bukan sekadar untuk bertahan di saat pandemi. Bisnis 'online' (daring) memang keniscayaan. Kalau kita tidak ambil bagian maka kita akan ketinggalan," ujar dia.
Ia menyatakan optimistis UMKM Kota Magelang dapat bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi, sekaligus mengambil bagian dalam era ekonomi informasi.
"Asalkan mau berpikir kreatif dan jeli menangkap peluang. Sejalan dengan upaya tersebut, tentu saja komitmen untuk menjaga kualitas produk harus tetap dijaga," katanya. (hms)
Baca juga: Pelaku UMKM di Kudus mulai bergeliat di tengah pandemi
Baca juga: Kain lukis Nasrafa Solo targetkan ekspansi di ASEAN
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Bea Cukai Kudus kembali sita 895.480 batang rokok ilegal dari "e-commerce"
28 March 2022 15:32 WIB, 2022
Bea Cukai Kudus kembali ungkap penjualan rokok ilegal modus dagang daring
02 December 2021 18:37 WIB, 2021
BNI dan MadeinIndonesia.com fasilitasi ekspor ikan tuna beku ke Thailand
31 October 2021 21:07 WIB, 2021
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB