China: Hasil uji klinis vaksin COVID-19 aman bagi manusia
Senin, 2 November 2020 11:58 WIB
FILE PHOTO: Pemeriksaan botol vaksin Sinovac Biotech di Beijing, China, 24/9/2020. REUTERS/Thomas Peter/File Photo REUTERS/THOMAS PETER
Fuzhou (ANTARA) - Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) mengklailm vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Institute of Microbiology aman bagi manusia sebagaimana hasil uji klinis oleh lembaga tersebut.
Hasil uji coba fase I dan fase II telah menghasilkan keamanan dan kesehatan bagi orang yang menerima suntikan vaksin serta tidak ditemukan efek samping yang serius, demikian pernyataan Institute of Microbiology, lembaga di bawah CAS, dikutip media setempat, Senin.
Institute of Microbiology bekerja sama dengan Congqing Zhifei Biological Products Co Ltd telah mendapatkan izin mengembangkan vaksin COVID-19 dari Badan Produk Medis Nasional China (NMPA) pada 19 Juni.
Baca juga: Moderna akan laporkan data uji akhir vaksin COVID-19 pada November 2020
Para peneliti mulai melakukan uji coba klinis pada 23 Juni untuk memastikan vaksin tersebut aman diberikan kepada manusia.
Para relawan yang bersedia menerima suntikan vaksin tersebut berusia 18-59 tahun yang berasal dari Beijing, Chongqing, dan Hunan.
Mereka menerima suntikan di rumah sakit di Beijing dan Chongqing.
Kemudian uji klinis kedua dilakukan pada 10 Juli untuk mengevaluasi daya imunitas dan keamanan vaksin tersebut.
Baca juga: BPOM pastikan vaksin COVID-19 aman-berkhasiat sebelum beri izin edar
Menurut lembaga pengembang, uji klinis dilakukan secara acak untuk mengetahui efektivitas vaksin sebelum diproduksi secara massal.
Vaksin tersebut telah mendapatkan hak paten dan pengembang telah mempersiapkan uji klinis fase III untuk memastikan kemanjurannya.
Sampai saat ini, di China telah terdapat 13 vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh beberapa lembaga penelitian dan produsen farmasi.
Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknonologi China menyebutkan sudah ada empat kandidat vaksin COVID-19 yang telah melakukan uji klinis fae III.
Masyarakat China sangat menantikan vaksin tersebut. Sinovac dan Sinopharm, perusahaan vaksin terbesar di China, beberapa waktu lalu sudah mulai menawarkan secara terbatas melalui platform daring.
Hasil uji coba fase I dan fase II telah menghasilkan keamanan dan kesehatan bagi orang yang menerima suntikan vaksin serta tidak ditemukan efek samping yang serius, demikian pernyataan Institute of Microbiology, lembaga di bawah CAS, dikutip media setempat, Senin.
Institute of Microbiology bekerja sama dengan Congqing Zhifei Biological Products Co Ltd telah mendapatkan izin mengembangkan vaksin COVID-19 dari Badan Produk Medis Nasional China (NMPA) pada 19 Juni.
Baca juga: Moderna akan laporkan data uji akhir vaksin COVID-19 pada November 2020
Para peneliti mulai melakukan uji coba klinis pada 23 Juni untuk memastikan vaksin tersebut aman diberikan kepada manusia.
Para relawan yang bersedia menerima suntikan vaksin tersebut berusia 18-59 tahun yang berasal dari Beijing, Chongqing, dan Hunan.
Mereka menerima suntikan di rumah sakit di Beijing dan Chongqing.
Kemudian uji klinis kedua dilakukan pada 10 Juli untuk mengevaluasi daya imunitas dan keamanan vaksin tersebut.
Baca juga: BPOM pastikan vaksin COVID-19 aman-berkhasiat sebelum beri izin edar
Menurut lembaga pengembang, uji klinis dilakukan secara acak untuk mengetahui efektivitas vaksin sebelum diproduksi secara massal.
Vaksin tersebut telah mendapatkan hak paten dan pengembang telah mempersiapkan uji klinis fase III untuk memastikan kemanjurannya.
Sampai saat ini, di China telah terdapat 13 vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh beberapa lembaga penelitian dan produsen farmasi.
Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknonologi China menyebutkan sudah ada empat kandidat vaksin COVID-19 yang telah melakukan uji klinis fae III.
Masyarakat China sangat menantikan vaksin tersebut. Sinovac dan Sinopharm, perusahaan vaksin terbesar di China, beberapa waktu lalu sudah mulai menawarkan secara terbatas melalui platform daring.
Pewarta : M. Irfan Ilmie
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kaligrafi China dan Arab berpadu dalam pameran Tiongkok-Indonesia di Banyumas
25 November 2025 14:41 WIB
Terpopuler - Kesehatan
Lihat Juga
Tim Pengabdian KESMAS UMS gandeng Puskesmas Gilingan cegah anemia ibu hamil lewat ANECMA
18 December 2025 19:27 WIB
Mahasiswa Fisioterapi UMS implementasikan layanan kesehatan berbasis komunitas
09 December 2025 21:46 WIB
PMI Solo pastikan stok darah aman, ajak warga donor untuk bantu korban bencana
09 December 2025 14:23 WIB