Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai perombakan kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo dengan menunjuk enam menteri baru memberikan sinyal rekonsiliasi.

"Ada nuansa yang bagus, Pak Presiden sedang memberikan sinyal rekonsiliasi," kata Ganjar di Semarang, Selasa.

Menurut Ganjar, Presiden Jokowi pasti memilih orang-orang yang dipercayanya sebagai menteri dengan segala pertimbangan dan dianggap mampu untuk mengemban tugasnya masing-masing.

Ia berharap menteri-menteri baru pada Kabinet Indonesia Maju itu dapat membantu presiden dalam menjaga integritas karena berbagai kasus sudah muncul dan harus menjadi komitmen yang utama dalam rangka pemberantasan tindak pidana korupsi.

"Maka, saya berharap segala amanah kepercayaan ini mesti dilaksanakan dengan penuh integritas. Selebihnya tentu saja ada tantangan lain karena pandemi belum selesai, kita semua harus menyelesaikan dengan segala kreasi dan inovasi," ujarnya.

Seperti diwartakan, Presiden Joko Widodo menunjuk enam menteri baru dalam perombakan Kabinet Indonesia Maju yang diumumkan pada hari Selasa (22/12).

Dalam konferensi persnya, Presiden Jokowi yang didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan telah menetapkan penggantian menteri di sejumlah posisi.

Keenam menteri baru itu adalah Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama), Wahyu Sakti Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), M. Lutfi (Menteri Perdagangan), dan Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan).