Purbalingga berpotensi hujan lebat pada Kamis
Rabu, 30 Desember 2020 20:16 WIB
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Jawa Tengah Setyoajie Prayoedhie. (FOTO ANTARA - Wuryanti Puspitasari)
Purbalingga, Jateng (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, berpotensi hujan lebat pada Kamis (31/12).
"Ada potensi hujan lebat terutama menjelang sore hari di hampir seluruh kecamatan yang ada di Purbalingga," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Rabu.
Dia menambahkan BMKG kembali mengingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan mengingat hujan lebat dengan durasi yang panjang dikhawatirkan dapat memicu bencana banjir, tanah longsor dan juga angin kencang.
"Terlebih lagi jika hujan lebat disertai petir dan angin kencang sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaannya," katanya.
Ia mengatakan pemerintah daerah setempat perlu terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana saat musim hujan.
Tujuannya untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam rangka menghadapi potensi bencana pada musim hujan dan saat puncak musim hujan.
Pihaknya juga kembali mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada berita yang belum jelas kebenarannya atau disinformasi.
"Jangan mudah percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya, jika membutuhkan info terkini dan terpercaya terkait kondisi cuaca atau iklim bisa langsung menghubungi kantor BMKG terdekat atau mengakses laman media sosial resmi milik BMKG," kata Setyoajie Prayoedhie .
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga juga mengimbau warga di wilayah setempat untuk mewaspadai potensi banjir dan longsor menyusul peningkatan curah hujan di wilayah ini selama beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umar Fauzi meminta warga yang tinggal di lokasi rawan seperti di perbukitan dan bantaran sungai untuk waspada.
Ia menjelaskan pada pertengahan bulan Desember telah terjadi sejumlah kejadian banjir dan longsor di wilayah Purbalingga.
Contohnya kejadian longsor pada Minggu (13/12) di Desa Slinga dan Desa, Pagerandong Kecamatan Kaligondang yang mengakibatkan beberapa rumah warga dan ruas jalan penghubung antardesa mengalami kerusakan.
Selain itu kejadian banjir pada Senin (14/12) yang menggenangi ruas jalur alternatif yang menghubungkan Desa Penolih - Cilapar.
Beberapa kejadian bencana tersebut, kata dia, terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut dengan intensitas yang tinggi dan durasi yang cukup lama.
"Melihat kondisi tersebut maka kami mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terutama pada saat hujan deras dengan durasi yang lama karena dikhawatirkan akan meningkatkan potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor dan angin kencang," demikian Umar Fauzi.
"Ada potensi hujan lebat terutama menjelang sore hari di hampir seluruh kecamatan yang ada di Purbalingga," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Rabu.
Dia menambahkan BMKG kembali mengingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan mengingat hujan lebat dengan durasi yang panjang dikhawatirkan dapat memicu bencana banjir, tanah longsor dan juga angin kencang.
"Terlebih lagi jika hujan lebat disertai petir dan angin kencang sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaannya," katanya.
Ia mengatakan pemerintah daerah setempat perlu terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana saat musim hujan.
Tujuannya untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam rangka menghadapi potensi bencana pada musim hujan dan saat puncak musim hujan.
Pihaknya juga kembali mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada berita yang belum jelas kebenarannya atau disinformasi.
"Jangan mudah percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya, jika membutuhkan info terkini dan terpercaya terkait kondisi cuaca atau iklim bisa langsung menghubungi kantor BMKG terdekat atau mengakses laman media sosial resmi milik BMKG," kata Setyoajie Prayoedhie .
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga juga mengimbau warga di wilayah setempat untuk mewaspadai potensi banjir dan longsor menyusul peningkatan curah hujan di wilayah ini selama beberapa hari terakhir.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umar Fauzi meminta warga yang tinggal di lokasi rawan seperti di perbukitan dan bantaran sungai untuk waspada.
Ia menjelaskan pada pertengahan bulan Desember telah terjadi sejumlah kejadian banjir dan longsor di wilayah Purbalingga.
Contohnya kejadian longsor pada Minggu (13/12) di Desa Slinga dan Desa, Pagerandong Kecamatan Kaligondang yang mengakibatkan beberapa rumah warga dan ruas jalan penghubung antardesa mengalami kerusakan.
Selain itu kejadian banjir pada Senin (14/12) yang menggenangi ruas jalur alternatif yang menghubungkan Desa Penolih - Cilapar.
Beberapa kejadian bencana tersebut, kata dia, terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut dengan intensitas yang tinggi dan durasi yang cukup lama.
"Melihat kondisi tersebut maka kami mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terutama pada saat hujan deras dengan durasi yang lama karena dikhawatirkan akan meningkatkan potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor dan angin kencang," demikian Umar Fauzi.
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024