Semarang (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani menilai perlu mendirikan balai latihan kerja (BLK) khusus difabel agar pekerja memiliki keterampilan sebagai modal awal untuk memulai usaha di tengah pandemi COVID-19.

"Saya akan membantu mereka mendirikan yayasan, kemudian mencarikan wakaf tanahnya agar bisa membangun BLK khusus difabel," kata Dr. Dewi Aryani kepada ANTARA di Semarang, Kamis pagi, melalui percakapan WhatsApp.

Pendapat tersebut dikemukakan Dewi Aryani terkait dengan rencana peresmian delapan gedung BLK komunitas di Kabupaten Tegal dan Brebes, Jawa Tengah, salah satu di antaranya BLK khusus difabel.

Baca juga: Pelatihan setir mobil gratis di BLK Kudus dianggarkan Rp160 juta

Sebelumnya, wakil rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IX (Kabupaten Tegal, Brebes, dan Kota Tegal) ini melakukan kunjungan dan dialog di Gedung DSM (Disabilitas Slawi Mandiri), organisasi difabel yang menaungi masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik se-Kabupaten Tegal.

Dalam kunjungannya pada masa reses mulai Februari hingga awal Maret 2021 di Kabupaten Tegal, Dewi Aryani memberikan bantuan dana sebesar Rp50 juta dan 350 paket sembako kepada masyarakat setempat.

Dalam acara yang dihadiri Direktur Utama PT Merdeka Bahari Indonesia Hutri Agus Mardiko dan Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Tegal beserta kader PDIP lainnya, Dewi Aryani menerima data jumlah difabel di daerah setempat. Salah satu ruang di Gedung BLK Komunitas Kabupaten Brebes, satu dari delapan BLK komunitas di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang akan diresmikan mulai 27 Februari hingga 6 Maret 2021. ANTARA/dokumen pribadi/Dewi Aryani

Dewi Aryani menyebutkan jumlah difabel di Kabupaten Tegal kurang lebih 12.374 orang. Dari jumlah itu, terbanyak di Kecamatan Pangkah sebanyak 3.387 orang, berikutnya Tarub (3.136 orang), Lebaksiu (2.408 orang), Adiwerna (2.296 orang), Dukuhturi (2.080 orang), dan Kecamatan Balapulang (2.032 orang).

"Selebihnya di bawah angka 2.000, termasuk Kecamatan Slawi, ibu kota Kabupaten Tegal, tercatat 1.459 orang, sedangkan jumlah difabel paling sedikit di Kecamatan Dukuhwaru sebanyak 864 orang," kata Dewi Aryani.

Kendati demikian, jumlah BLK yang akan diresmikan mulai 27 Februari hingga 6 Maret 2021, tidak berdasarkan jumlah difabel di 18 kecamatan. Misalnya, Kecamatan Slawi sebanyak dua BLK, kemudian di Kecamatan Tarub, Balapulang, dan Kecamatan Adiwerna masing-masing satu BLK.

Hal itu mengingat, kata Dewi Aryani, BLK ini tidak hanya untuk kaum difabel, tetapi juga para santri, pemuda/pemudi kader partai, dan masyarakat umum lain yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan di bidang tata busana/latihan menjahit, bidang otomotif/perbengkelan sepeda motor, desain grafis komputer, dan pelatihan bahasa.

"Untuk Kabupaten Brebes, dua BLK di Kecamatan Banjarharjo dan satu di Kecamatan Wanasari," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI yang berada di komisi yang membidangi ketenagakerjaan dan kesehatan ini.

Baca juga: Wali Kota Magelang dorong peserta pelatihan BLK tekun berwirausaha
Baca juga: Kemnaker bakal perluas penerima manfaat BLK Komunitas