Wartawan diminta istirahat sebelum vaksinasi tahap kedua besok
Senin, 15 Maret 2021 14:20 WIB
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 CoronaVac dosis kedua kepada jurnalis di RSUD Serang, Banten, Sabtu (6/2/2021). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj. ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi berpesan kepada para wartawan untuk beristirahat sebelum mengikuti vaksinasi dosis kedua di Hall Basket Gelora Bung Karno Senayan pada 16-17 Maret 2021.
"Kami kembali mengingatkan awak media yang mengikuti vaksin kedua jangan lupa istirahat cukup, jangan lupa sarapan, dan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Nadia dalam konferensi pers, Senin.
Dia berharap proses vaksinasi ini bisa berjalan lancar demi bersama-sama menyelesaikan masalah pandemi COVID-19 di Indonesia.
Nadia mengatakan, vaksin yang akan digunakan bukanlah vaksin yang kedaluwarsa bulan ini, melainkan vaksin yang diproses Biofarma dari bentuk setengah jadi menjadi vaksin yang siap disuntikkan.
Vaksin yang akan kedaluwarsa bulan ini adalah vaksin Sinovac berbentuk botol kecil untuk satu dosis, sudah didistribusikan untuk vaksinasi tenaga kesehatan juga pemberi pelayanan publik.
Sementara itu, vaksin yang akan diberikan kepada jurnalis besok dan lusa adalah vaksin yang masa edarnya masih cukup lama dalam bentuk botol besar berisi dosis untuk sembilan hingga sebelas orang.
Dikutip dari Dewan Pers, peserta wajib menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu vaksinasi COVID-19 atau sertifikat vaksinasi pertama atau smsm jadwal pelaksanaan dosis ke-2.
Para peserta vaksinasi dosis pertama pada 25-27 Februari 2021 yang sudah undangan dari puskesmas atau RS di wilayah DKI Jakarta diminta untuk mengabaikan undangan tersebut, dan mengikuti vaksinasi bersama di Senayan besok dan lusa.
Sementara itu, peserta yang berusia di atas 60 tahun akan mendapat jadwal vaksinasi dosis kedua secara terpisah. Hanya peserta yang hadir pada vaksinasi 25-27 Februari yang berhak mengikuti vaksinasi tahap kedua ini.
Peserta yang vaksinasinya ditunda pada Februari lalu karena alasan kesehatan akan didaftarkan mengikuti vaksinasi bersama gelombang berikutnya. Sementara peserta vaksinasi dosis pertama yang belum mendapat sertifikat vaksinasi diminta memberitahukan ke asosiasi yang mengatur pendaftaran atau Dewan Pers.
Agus Sudibyo dari Dewan Pers meminta para jurnalis untuk hadir sesuai waktu yang sudah ditetapkan agar tidak ada penumpukan dan kerumunan, serta menerapkan protokol kesehatan.
"Kami kembali mengingatkan awak media yang mengikuti vaksin kedua jangan lupa istirahat cukup, jangan lupa sarapan, dan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Nadia dalam konferensi pers, Senin.
Dia berharap proses vaksinasi ini bisa berjalan lancar demi bersama-sama menyelesaikan masalah pandemi COVID-19 di Indonesia.
Nadia mengatakan, vaksin yang akan digunakan bukanlah vaksin yang kedaluwarsa bulan ini, melainkan vaksin yang diproses Biofarma dari bentuk setengah jadi menjadi vaksin yang siap disuntikkan.
Vaksin yang akan kedaluwarsa bulan ini adalah vaksin Sinovac berbentuk botol kecil untuk satu dosis, sudah didistribusikan untuk vaksinasi tenaga kesehatan juga pemberi pelayanan publik.
Sementara itu, vaksin yang akan diberikan kepada jurnalis besok dan lusa adalah vaksin yang masa edarnya masih cukup lama dalam bentuk botol besar berisi dosis untuk sembilan hingga sebelas orang.
Dikutip dari Dewan Pers, peserta wajib menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu vaksinasi COVID-19 atau sertifikat vaksinasi pertama atau smsm jadwal pelaksanaan dosis ke-2.
Para peserta vaksinasi dosis pertama pada 25-27 Februari 2021 yang sudah undangan dari puskesmas atau RS di wilayah DKI Jakarta diminta untuk mengabaikan undangan tersebut, dan mengikuti vaksinasi bersama di Senayan besok dan lusa.
Sementara itu, peserta yang berusia di atas 60 tahun akan mendapat jadwal vaksinasi dosis kedua secara terpisah. Hanya peserta yang hadir pada vaksinasi 25-27 Februari yang berhak mengikuti vaksinasi tahap kedua ini.
Peserta yang vaksinasinya ditunda pada Februari lalu karena alasan kesehatan akan didaftarkan mengikuti vaksinasi bersama gelombang berikutnya. Sementara peserta vaksinasi dosis pertama yang belum mendapat sertifikat vaksinasi diminta memberitahukan ke asosiasi yang mengatur pendaftaran atau Dewan Pers.
Agus Sudibyo dari Dewan Pers meminta para jurnalis untuk hadir sesuai waktu yang sudah ditetapkan agar tidak ada penumpukan dan kerumunan, serta menerapkan protokol kesehatan.
Pewarta : Nanien Yuniar
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Sejumlah warga Rowosari tolak imunisasi polio, Pemkot Semarang lakukan pendekatan khusus
18 January 2024 7:44 WIB