Menparekraf ingatkan protokol kesehatan di objek wisata
Sabtu, 3 April 2021 18:13 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) mengunjungi objek wisata Nepal van Java di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kabupaten Magelang. ANTARA/Heru Suyitno
Magelang (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan kepada para pengelola objek wisata agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
"Saya ingatkan protokol kesehatan harus dijaga secara ketat dan disiplin," katanya saat mengunjungi objek wisata di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik yang dikenal dengan Nepal van Java di Magelang, Sabtu.
Ia menuturkan di Dusun Butuh ini belum ada yang terpapar COVID-19, karena itulah jaga protokol kesehatan dan berwisata dengan panduan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Menparekraf: BLU Borobudur gabungkan konsep konservasi dan pariwisata
Jangan sampai lengah dengan protokol kesehatan, jangan sampai ada klaster wisata, karena wisata ini harusnya menjadi solusi bukan menjadi masalah di tengah pandemi.
Ia menilai pemandangan di Nepal van Java ini sangat bagus dengan suasana yang sangat eksotis.
"Tadi malam saya tidur di sini, di Griyo Butuh. Ini adalah hasil karya anak-anak bangsa yang mengkonversi dusun menjadi tempat yang sangat indah, instagramble," katanya.
Terkait larangan mudik menjelang Lebaran, Sandi menjelaskan bahwa ini merupakan keputusan pemerintah yang harus didukung, tetapi Dusun Butuh ini mesti siap karena pasti akan ada kunjungan yang luar biasa saat Lebaran 2021.
"Warga Magelang dan sekitarnya, karena tidak mudik akhirnya datang cari tempat yang dekat di kawasan yang kerap disebut "Nepal van Java ini," katanya.
Sandiaga berharap agar pelayanan di objek wisata ini ditingkatkan dengan adaptasi dari segi digitalisasinya yang diarahkan agar melakulan pembayaran nontunai dan pemasaran pakai instagram.
Menyinggung usulan agar akses menuju Dusun Butuh dilebarkan, menurut dia lebar jalan sudah cukup, tetapi memang perlu diperbaiki.
"Jangan diperlebar karena saya khawatir kalau diperlebar akhirnya bus-bus pada datang ke sini, masyarakat sini tidak menikmati hasilnya. Menurut saya yang kurang jaringan telepon. Selain itu juga perlu listrik dan air. Hal ini yang akan kami kerjasamakan dan perbaiki bersama-sama dengan pemprov dan pemkab dan pemerintah pusat," katanya.
Baca juga: Tingkatkan perekonomian masyarakat, Kemenparekraf prioritaskan pengembangan desa wisata
Baca juga: Lima hal yang wajib dimiliki "homestay" menurut Sandiaga Uno
"Saya ingatkan protokol kesehatan harus dijaga secara ketat dan disiplin," katanya saat mengunjungi objek wisata di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik yang dikenal dengan Nepal van Java di Magelang, Sabtu.
Ia menuturkan di Dusun Butuh ini belum ada yang terpapar COVID-19, karena itulah jaga protokol kesehatan dan berwisata dengan panduan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Menparekraf: BLU Borobudur gabungkan konsep konservasi dan pariwisata
Jangan sampai lengah dengan protokol kesehatan, jangan sampai ada klaster wisata, karena wisata ini harusnya menjadi solusi bukan menjadi masalah di tengah pandemi.
Ia menilai pemandangan di Nepal van Java ini sangat bagus dengan suasana yang sangat eksotis.
"Tadi malam saya tidur di sini, di Griyo Butuh. Ini adalah hasil karya anak-anak bangsa yang mengkonversi dusun menjadi tempat yang sangat indah, instagramble," katanya.
Terkait larangan mudik menjelang Lebaran, Sandi menjelaskan bahwa ini merupakan keputusan pemerintah yang harus didukung, tetapi Dusun Butuh ini mesti siap karena pasti akan ada kunjungan yang luar biasa saat Lebaran 2021.
"Warga Magelang dan sekitarnya, karena tidak mudik akhirnya datang cari tempat yang dekat di kawasan yang kerap disebut "Nepal van Java ini," katanya.
Sandiaga berharap agar pelayanan di objek wisata ini ditingkatkan dengan adaptasi dari segi digitalisasinya yang diarahkan agar melakulan pembayaran nontunai dan pemasaran pakai instagram.
Menyinggung usulan agar akses menuju Dusun Butuh dilebarkan, menurut dia lebar jalan sudah cukup, tetapi memang perlu diperbaiki.
"Jangan diperlebar karena saya khawatir kalau diperlebar akhirnya bus-bus pada datang ke sini, masyarakat sini tidak menikmati hasilnya. Menurut saya yang kurang jaringan telepon. Selain itu juga perlu listrik dan air. Hal ini yang akan kami kerjasamakan dan perbaiki bersama-sama dengan pemprov dan pemkab dan pemerintah pusat," katanya.
Baca juga: Tingkatkan perekonomian masyarakat, Kemenparekraf prioritaskan pengembangan desa wisata
Baca juga: Lima hal yang wajib dimiliki "homestay" menurut Sandiaga Uno
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemkab Magelang kaji kerja sama kota kembar dengan Distrik Rupandehi Nepal
12 September 2023 21:32 WIB, 2023
Kualifikasi Piala Asia 2023 - Indonesia lolos setelah menang 7 - 0 atas Nepal
15 June 2022 4:39 WIB, 2022
Kualifikasi Piala Asia, Indonesia segrup dengan Kuwait, Yordania, dan Nepal
24 February 2022 17:31 WIB, 2022
Untidar dan Gambaran Brand sepakat kawal pengembangan Nepal Van Java
10 November 2021 20:46 WIB, 2021