Rapat dipimpin langsung oleh Gubernur Ganjar didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dan dihadiri antara lain Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono dan perwakilan dari Kodam IV/Diponegoro, Polda Jateng, kejaksaan, serta MUI Jateng.
"Intinya kami menyamakan persepsi menghadapi situasi mutakhir baik di Jateng maupun nasional. Kita harus membuat situasi aman dan nyaman, maka pemerintahan mesti kompak," katanya.
Selain itu, Ganjar menyebut memasuki Bulan Suci Ramadan ini banyak hal yang mesti disiapkan seperti tindak lanjut pedoman tata cara beribadah yang dikeluarkan Kementerian Agama.
Baca juga: Beberapa cara menyiapkan diri jelang Ramadan
Baca juga: Zaskia Sungkar terus belajar masak untuk hidangan Ramadan
Menurut dia, pedoman itu harus disiapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat oleh bupati/wali kota di 35 kabupaten/kota se-Jateng.
"Intinya ibadah pada Bulan Ramadhan boleh asal jumlahnya dibatasi 50 persen dan dengan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
Selain itu, Ganjar mengungkapkan bahwa dari hasil rapat dipastikan stok logistik dan bahan bakar minyak di Jateng aman berdasarkan laporan dari Bulog dan Pertamina.
"Stok bahan kebutuhan pokok aman, harga juga relatif stabil, bahkan beberapa komoditas seperti telur, cabai hijau hari ini harganya cenderung turun. Saya minta bupati/wali kota disiplin 'menginput' dalam sistem pantauan harga pasar di Sihati kita agar bisa dipantau terus menerus," ujarnya.
Terkait dengan antisipasi pemudik menjelang Lebaran 2021, ia menegaskan bahwa larangan mudik sudah jelas, namun pihaknya tetap menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.
"Persiapan tetap kami lakukan, teman-teman di kepolisian dan perhubungan sudah menyiapkan titik-titiknya, tinggal menunggu regulasi yang diturunkan. Nanti kami juga akan komunikasi intens dengan provinsi tetangga terkait larangan ini," kata dia.(LHP)