Bawaslu Wonosobo targetkan dampingi delapan desa antipolitik uang
Jumat, 9 April 2021 8:11 WIB
Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo Sumali Ibnu Chamid. (ANTARA/HO - Bawaslu Kabupaten Wonosobo)
Wonosobo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Wonosobo pada 2021 menargetkan mendampingi delapan desa pengawasan dan antipolitik uang (APU) dalam langkah mencegah praktik politik uang dan beragam pelanggaran pemilu.
"Kami targetkan, tahun ini minimal ada delapan desa pengawasan dan APU," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo Sumali Ibnu Chamid di Desa Slukatan, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Kamis (8/4).
Di desa yang dikenal sebagai produsen kopi tersebut, Bawaslu Kabupaten Wonosobo menggelar forum diskusi warga untuk menggugah kesadaran bersama mencegah beragam potensi pelanggaran bila ada pilkada atau pemilu.
"Akhir bulan lalu, kami juga melakukan pendampingan di Desa Kumejing, Kecamatan Wadaslintang," katanya.
Dalam pembentukan desa pengawasan dan APU, katanya, model forum dengan partisipasi warga. Bawaslu Wonosobo berposisi sebagai fasilitator.
Ia menuturkan warga membagi diri dalam kelompok diskusi. Warga mendiskusikan tema tentang pemilu, pilkada, memetakan potensi praktik kecurangan sekaligus berkisah tentang praktik pemilu di desanya.
"Setiap desa memiliki karakter geopolitik masing-masing, maka kami lebih banyak mendengarkan warga," katanya.
Hasil diskusi tersebut, katanya menjadi rumusan bersama warga, termasuk menyusun langkah-langkah yang cocok dilakukan warga dalam mewujudkan menjadi desa pengawasan dan APU.
"Makin besar partisipasi masyarakat, makin bagus kualitas demokrasi karena hakekatnya pemilik suara adalah masyarakat," katanya.
"Kami targetkan, tahun ini minimal ada delapan desa pengawasan dan APU," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo Sumali Ibnu Chamid di Desa Slukatan, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Kamis (8/4).
Di desa yang dikenal sebagai produsen kopi tersebut, Bawaslu Kabupaten Wonosobo menggelar forum diskusi warga untuk menggugah kesadaran bersama mencegah beragam potensi pelanggaran bila ada pilkada atau pemilu.
"Akhir bulan lalu, kami juga melakukan pendampingan di Desa Kumejing, Kecamatan Wadaslintang," katanya.
Dalam pembentukan desa pengawasan dan APU, katanya, model forum dengan partisipasi warga. Bawaslu Wonosobo berposisi sebagai fasilitator.
Ia menuturkan warga membagi diri dalam kelompok diskusi. Warga mendiskusikan tema tentang pemilu, pilkada, memetakan potensi praktik kecurangan sekaligus berkisah tentang praktik pemilu di desanya.
"Setiap desa memiliki karakter geopolitik masing-masing, maka kami lebih banyak mendengarkan warga," katanya.
Hasil diskusi tersebut, katanya menjadi rumusan bersama warga, termasuk menyusun langkah-langkah yang cocok dilakukan warga dalam mewujudkan menjadi desa pengawasan dan APU.
"Makin besar partisipasi masyarakat, makin bagus kualitas demokrasi karena hakekatnya pemilik suara adalah masyarakat," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kapolres Wonosobo cek kesiapan pengamanan jalur obyek wisata jelang Nataru
17 December 2025 16:34 WIB
Propam Polres Wonosobo perketat Gaktibplin jelang Operasi Lilin Candi 2025
15 December 2025 14:45 WIB
Pemkab Wonosobo komitmen tingkatkan SDM dengan pengangkatan PPPK paruh waktu
01 December 2025 19:03 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Menteri Hukum Buka Rakor Pengendalian Kinerja dan Refleksi Akhir Tahun 2025
16 December 2025 8:20 WIB