Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk meresmikan pembukaan kantor cabang Seoul yang baru dan membentuk Korea Desk untuk memperkuat peran sebagai penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital dengan keunggulan internasional.

Peresmian kantor BNI Seoul yang baru dan pembentukan Korea Desk dilaksanakan di Seoul, Jumat, yang dihadiri Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi serta secara virtual oleh Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati dan Direktur Treasury dan beberapa jajaran direksi BNI lainnya dari Jakarta.

Kehadiran kantor baru dan Korea Desk ini akan menjadikan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) sebagai trade and investment centre, dan memperkuat dukungan upaya UMKM Indonesia untuk menembus pasar global serta memudahkan akses kepada pemangku kepentingan bisnis internasional.

Dalam kata sambutan, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan keberadaan BNI di Seoul memiliki makna yang lebih mendalam dibandingkan sekadar peran ekonomi karena ikut menjadi salah satu bukti kedekatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Republik Korea yang sudah berjalan selama 48 tahun.

"Untuk itu, saya sangat mendukung setiap upaya memperbaiki kapasitas yang dilakukan BNI agar dapat meningkatkan pelayanan di Seoul dan sekitarnya. BNI Seoul ini menjadi salah satu etalase Indonesia di Korea, selain tentunya korps diplomatik kita," katanya.

Erick juga mengharapkan BNI Seoul dapat berperan besar dalam memfasilitasi layanan perbankan perusahaan-perusahaan Indonesia yang mengembangkan usahanya ke pasar Korea Selatan dan juga melayani diaspora.

Peresmian kantor ini juga dihadiri oleh beberapa perusahaan Korea Selatan yang telah berkolaborasi dengan BNI, antara lain Lotte Mart, Samsung dan LG. Saat ini kerja sama yang telah berjalan dari sisi bisnis konsumer antara lain produk co-branding kartu kredit, program support pada saat produk launching dan juga advisory.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menjelaskan BNI sudah memindahkan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) Seoul yang berlokasi Gedung Korea Chamber of Commerce & Industry (KCCI) lantai 2 dan 5, 39 Sejong-daero, Jung-gu, Seoul.

"Pemindahan lokasi kantor ini dilakukan BNI karena lokasi yang lebih strategis dan gedung KCCI secara rutin menyelenggarakan trade & investment forum, dimana KCLN dapat memanfaatkan untuk menggelar business matching serta serta mempertemukan perusahaan dan UMKM Indonesia dengan para trader dan investor di Korea Selatan," kata Sulistyowati.
  Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi (kedua kiri) dan General Manager Kantor Cabang BNI Seoul Anisfu (kedua kanan) secara simbolis meresmikan Kantor Baru BNI di Seoul, Korea Selatan, Jumat (16/4/2020). ANTARA/HO-Humas BNI.

Kantor baru tersebut menempati ruangan yang lebih luas dengan fasilitas yang lebih lengkap serta pojok eksibisi untuk memamerkan produk UMKM Indonesia unggulan. Nasabah juga akan dimanjakan banking hall BNI Seoul yang dilengkapi pojok perdagangan dan investasi, dengan konsep digital untuk mempromosikan produk dan proyek investasi Indonesia.

BNI Seoul juga menyediakan empat buah ruang rapat dan satu buah lounge, khusus untuk melayani kebutuhan perusahaan Korea Selatan saat melakukan pertemuan bisnis dengan perusahaan Indonesia. Ruangan-ruangan tersebut yang dilengkapi dengan fasilitas untuk melakukan pertemuan secara daring dengan mitra di Indonesia.

Keberadaan BNI ini bertujuan untuk mencari peluang dari keterikatan hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia yang sangat kuat dari kegiatan investasi dan perdagangan. Korea Selatan merupakan mitra dagang terbesar ke-5 Indonesia dengan volume perdagangan mencapai lebih dari 13,33 juta dolar AS.

BNI Seoul juga berkomitmen untuk menjadi mediator bagi perusahaan Indonesia yang memiliki produk-produk berorientasi ekspor, terutama pada segmen UMKM. KCLN Seoul secara rutin mendata nasabah BNI Indonesia beserta produk-produknya dan bekerja sama dengan ITPC dan KBRI untuk dipertemukan dengan buyer potensial di Korea Selatan.

Selain itu, BNI juga menyediakan solusi keuangan secara menyeluruh baik kepada UMKM di Indonesia maupun buyer di Korea Selatan yang bertujuan menekan biaya transaksi dan lebih meningkatkan volume perdagangan ke depannya.

Direktur Treasuri dan International BNI Henry Panjaitan mengatakan pihaknya akan berupaya fokus menggarap produk UMKM diaspora di Korea Selatan yang mempunyai usaha kuliner maupun impor produk Indonesia agar bisnis diaspora dapat bersaing dengan perusahaan lokal dan menjadi pemain global.

Untuk meningkatkan layanan, BNI juga membentuk Korea Desk untuk penyediaan layanan untuk investor Korea Selatan sejak tahap pre-incorporation dan post-incorporation.

Pada tahap pre-incorporation, BNI memberikan pendampingan bagi investor dalam memulai set-up bisnis dari sisi legal di Indonesia dengan memanfaatkan hubungan dengan berbagai institusi pemerintah, jaringan kerja sama dengan pihak ketiga serta lebih dari 2.000 cabang di dalam negeri dan 6 KCLN di luar negeri.

Sementara itu, untuk tahap post-incorporation, BNI mendampingi pertumbuhan bisnis di Indonesia dengan menyediakan produk dan layanan perbankan yang sesuai kebutuhan.

"BNI Korea Desk hadir untuk memberikan one-stop service bagi perusahaan-perusahaan Korea dalam mendirikan dan mengekspansi bisnisnya di Indonesia, serta memberikan produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan," kata Henry.

Dalam kesempatan ini, Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan pihaknya selalu memegang prinsip Indonesia Incorporated, yakni semua elemen yaitu Pemerintah, BUMN dan swasta bergerak dalam satu kesatuan langkah.

"Jika dilihat tren investasi dari Korea Selatan ke Indonesia, kemudian tren ekspor-impor juga, maka sudah sepantasnya operasi BNI ini diperbesar di Korea Selatan. Saya senang ada Korean Desk yang bisa melayani langsung nasabah-nasabah untuk kegiatan-kegiatan transaksi bisnis antara Indonesia dengan Korea Selatan," katanya.