Tambahan tiga poin membuat Lille tidak perlu mempedulikan hitung-hitungan hasil yang diraih Paris Saint-Germain di laga lain untuk mengunci gelar juara.
Lille finis di pucuk klasemen dengan raihan 83 poin, unggul satu poin atas PSG untuk menghentikan dominasi Les Parisiens yang juara tiga musim sebelumnya, demikian catatan laman resmi Liga Prancis.
Ini merupakan trofi Liga Prancis keempat Lille di sejak era profesional mulai 1933 dan keenam secara keseluruhan. Lille terakhir kali menjadi juara satu dekade yang lalu, saat masih diperkuat talenta muda bernama Eden Hazard.
Baca juga: Skenario juara, tiket Eropa dan playoff promosi-degradasi Liga Prancis
Kombinasi talenta muda Kanada Jonathan David dan penyerang gaek Turki Burak Yilmaz sebagai duet lini depan Lille, membuahkan hasil positif, sebab keduanya bergantian menjebol gawang Angers di babak pertama.
David lebih dulu membawa Lille memimpin saat laga baru berusia 10 menit, ketika penyerang berusia 21 tahun itu menyelesaikan umpan terobosan dari Renato Sanches dengan sepakan akurat ke pojok kiri bawah gawang tuan rumah.
Lantas di pengujung babak pertama, David memenangkan hadiah tendangan penalti untuk Lille setelah ia dijegal oleh kiper Paul Bernardoni di dalam kotak terlarang.
Bola dihadapi oleh Yilmaz yang menjadi algojo dan penyerang berusia 35 tahun itu dengan tenang melesakkannya memperdaya Bernardoni demi menggandakan keunggulan Lille.
Lille memilih tampil pragmatis di babak kedua tanpa membiarkan Angers memiliki banyak kesempatan untuk mencetak gol balasan.
Angers akhirnya bisa menjebol gawang tim tamu pada menit kedua injury time lewat tandukan Angelo Fulgini, tetapi itu hanya berakhir sebagai gol hiburan sebab Lille tetap memenangi laga dengan skor 2-1 sekaligus mengunci gelar juara Liga Prancis 2020/21.
Baca juga: Jadwal Liga Prancis: Lille dan PSG berebut gelar di pekan pemungkas