Gibran enggan tanggapi ujaran kebencian melalui medsos
Kamis, 27 Mei 2021 21:15 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi adanya ujaran kebencian terkait dirinya melalui media sosial.
"Sosial media ya seperti itu, harus siap. 'Wong' saya 'nggak' punya waktu 'ngurusi cilik-cilik' (mengurusi hal-hal kecil) begitu," katanya di Solo, Kamis.
Baca juga: Semudah Itu Menghujat, Semudah Itukah Meminta Maaf?
Oleh karena itu, ia tidak ingin memperpanjang komentar-komentar negatif terkait dirinya yang beberapa kali dilontarkan oleh sejumlah pihak. Bahkan, belum lama ini ada salah satu akun dengan nama @rachmankaryadi yang menyebut Gibran tidak memiliki agama yang jelas.
"Biarin saja orang berkata apa, kita bekerja saja," katanya.
Mengenai sosial media dengan namanya, menurut dia dikelola oleh petugas khusus. Tujuan memiliki sosial media adalah untuk menampung keluhan warga mulai dari pelayanan hingga berbagai macam fasilitas yang ada di Kota Solo.
"Sudah ada admin yang mengurusi. Kalau 'haters' (akun dengan komentar negatif) tidak pernah saya hiraukan. Ngapain, buang-buang waktu, kontraproduktif," katanya.
Mengenai upaya pelaporan ke kepolisian untuk memberikan efek jera kepada akun yang mengeluarkan komentar negatif, ia mengaku enggan melakukannya.
"Saya dari awal 'nggak' pernah lapor kok. Yang jelas kalau admin buka sosial media yang diutamakan itu keluhan warga, banjir, drainase mampet, dan aspal berlubang," katanya.
Menurut dia, sosial media lebih penting digunakan sebagai wadah keluhan warga. Selanjutnya, keluhan-keluhan yang masuk tersebut akan diteruskan dan ditanggapi oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Baca juga: Diskominfo Jateng minta masyarakat bijak gunakan media sosial
"Sosial media ya seperti itu, harus siap. 'Wong' saya 'nggak' punya waktu 'ngurusi cilik-cilik' (mengurusi hal-hal kecil) begitu," katanya di Solo, Kamis.
Baca juga: Semudah Itu Menghujat, Semudah Itukah Meminta Maaf?
Oleh karena itu, ia tidak ingin memperpanjang komentar-komentar negatif terkait dirinya yang beberapa kali dilontarkan oleh sejumlah pihak. Bahkan, belum lama ini ada salah satu akun dengan nama @rachmankaryadi yang menyebut Gibran tidak memiliki agama yang jelas.
"Biarin saja orang berkata apa, kita bekerja saja," katanya.
Mengenai sosial media dengan namanya, menurut dia dikelola oleh petugas khusus. Tujuan memiliki sosial media adalah untuk menampung keluhan warga mulai dari pelayanan hingga berbagai macam fasilitas yang ada di Kota Solo.
"Sudah ada admin yang mengurusi. Kalau 'haters' (akun dengan komentar negatif) tidak pernah saya hiraukan. Ngapain, buang-buang waktu, kontraproduktif," katanya.
Mengenai upaya pelaporan ke kepolisian untuk memberikan efek jera kepada akun yang mengeluarkan komentar negatif, ia mengaku enggan melakukannya.
"Saya dari awal 'nggak' pernah lapor kok. Yang jelas kalau admin buka sosial media yang diutamakan itu keluhan warga, banjir, drainase mampet, dan aspal berlubang," katanya.
Menurut dia, sosial media lebih penting digunakan sebagai wadah keluhan warga. Selanjutnya, keluhan-keluhan yang masuk tersebut akan diteruskan dan ditanggapi oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Baca juga: Diskominfo Jateng minta masyarakat bijak gunakan media sosial
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Polda Sumatera Barat ambil alih kasus ujaran kebencian terhadap Muhammadiyah
03 May 2023 11:08 WIB, 2023