Kudus (ANTARA) - RSUD Loekmono Hadi Kudus mendapatkan bantuan satu unit mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Kementerian Kesehatan RI untuk membantu meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen COVID-19 menyusul adanya lonjakan kasus corona.

"Dengan adanya mobil laboratorium bergerak surveilans dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jakarta ini, kami optimistis kecepatan pemeriksaan spesimen COVID-19 semakin meningkat sehingga tidak perlu menunggu hasil yang terlalu lama," kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus dokter Abdul Aziz Achyar di Kudus, Senin.

Mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Kemenkes tersebut, kata Aziz, sampai di RSUD Kudus pada 4 Juni 2021. Rencananya dimanfaatkan untuk pelayanan laboratorium dan meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen COVID-19.

Ia berharap dapat mempercepat penegakan diagnosis karena selama ini semua pasien yang datang ke IGD harus dilakukan screening atau pemeriksaan COVID-19 dengan tes cepat (rapid test) antigen dan early warning score (EWS) atau skor risiko klinis.

Ketika pasien hasil EWS-nya di bawah 10, dikategorikan pasien suspek, sedangkan untuk memastikan positif atau negatif COVID-19 perlu kecepatan pengujian spesimennya. Keberadaan mobil laboratorium tersebut dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Mobil laboratorium PCR tersebut terdiri atas tiga ruangan terpisah dan merupakan laboratorium biosafety level II. Terdapat mesin RT-PCR, PCR GeneXpert (TCM), mesin ekstraksi otomatis, biosafety cabinet level II (BSL II), autoclave, laminar air flow, freezer, dan alat pengubah air dari udara untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Adapun kapasitas pemeriksaan mesin yang terdapat pada mobil tersebut, sebanyak 94 spesimen untuk sekali proses. Keberadaan Mobil Lab PCR dapat membantu pemerintah Kabupaten Kudus dalam mengidentifikasi kondisi pasien yang terpapar COVID-19 sehingga memudahkan tim medis melakukan penanganan terhadap pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Untuk pengoperasiannya juga didukung bantuan lima tenaga analis dan satu dokter spesialis patologi klinik. Sehingga banyaknya hasil penelusuran kontak dan pengetesan bisa diatasi dan rumah sakit juga lebih mudah serta cepat dalam penegakan diagnosis penyakitnya.

Sebelumnya, RSUD Loekmono Hadi Kudus telah memiliki laboratorium biomolekuler yang pengoperasiannya dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dengan dilengkapi alat ekstraksi RNA (Ribonucleid Acid) robotic. Dengan kapasitas pemeriksaan 400 spesimen setiap harinya. 

Baca juga: RSUD Dr. Moewardi Surakarta kirim 10 dokter spesialis ke Kudus

Baca juga: Ganip Warsito beri masukan terkait layanan di IGD RSUD Kudus