Surakarta andalkan Tim Cipta Kondisi awasi PPKM darurat
Kamis, 1 Juli 2021 16:35 WIB
Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani di Solo, Kamis (1/7/2021). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, tetap mengandalkan Tim Cipta Kondisi dalam mengawasi pelaksanaan pemberlakukaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
"Perlu dukungan dari TNI/Polri karena kalau Satpol PP saja sepertinya sama pedagang 'nggak digagas' (tidak dipedulikan)," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani di Solo, Kamis.
Ia mengatakan secara teknis pengawasan menjadi ranah dari Kepolisian. Meski demikian, pihaknya tidak akan mendirikan posko untuk melakukan penertiban protokol kesehatan oleh masyarakat.
"Hanya operasi yustisi saja, kami 'nggak' akan membatasi pergerakan. Kalau orang bepergian masuk di wilayah ini ya harus diwaspadai dan dicermati jangan sampai ada penularan baru," katanya.
Ia mengatakan beberapa hal yang menjadi pokok bahasan pada PPKM darurat tersebut di antaranya sebagian besar aktivitas dilakukan hanya sampai pukul 17.00 WIB, salah satunya pusat perbelanjaan modern. Meski demikian, ada beberapa aktivitas seperti restoran yang diperbolehkan beroperasi hingga pukul 20.00 WIB.
"Wedangan atau kuliner yang lain juga hanya boleh sampai pukul 20.00 WIB, lebih dari itu secara ketentuan hanya boleh dilakukan untuk layanan 'delivery' (dikirim)," katanya.
Mengenai koordinasi dengan kabupaten sekitar, Ahyani menyebut pihaknya juga akan melakukan.
"Saya pikir kalau mereka konsisten dengan keputusan pusat ini ya akan sama. Namun yang jadi masalah adalah sektor informal dan pasar tradisional, kalau hanya dibatasi jam itu akan kerepotan juga seperti kegiatan 'dropping' barang," katanya.
Sementara itu, katanya, Solo sendiri memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap daerah lain kaitannya dengan distribusi bahan pokok untuk masyarakat.
"Kami (Solo) 'nggak' mungkin 'nggak' tergantung dengan daerah lain, suplai dari daerah luar semua. kalau membatasi itu, masyarakat kuat 'nggak' selama dua minggu 'nggak' ada suplai dari luar. Jadi nanti yang distribusi bahan pokok akan dirumuskan lagi," katanya.
"Perlu dukungan dari TNI/Polri karena kalau Satpol PP saja sepertinya sama pedagang 'nggak digagas' (tidak dipedulikan)," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani di Solo, Kamis.
Ia mengatakan secara teknis pengawasan menjadi ranah dari Kepolisian. Meski demikian, pihaknya tidak akan mendirikan posko untuk melakukan penertiban protokol kesehatan oleh masyarakat.
"Hanya operasi yustisi saja, kami 'nggak' akan membatasi pergerakan. Kalau orang bepergian masuk di wilayah ini ya harus diwaspadai dan dicermati jangan sampai ada penularan baru," katanya.
Ia mengatakan beberapa hal yang menjadi pokok bahasan pada PPKM darurat tersebut di antaranya sebagian besar aktivitas dilakukan hanya sampai pukul 17.00 WIB, salah satunya pusat perbelanjaan modern. Meski demikian, ada beberapa aktivitas seperti restoran yang diperbolehkan beroperasi hingga pukul 20.00 WIB.
"Wedangan atau kuliner yang lain juga hanya boleh sampai pukul 20.00 WIB, lebih dari itu secara ketentuan hanya boleh dilakukan untuk layanan 'delivery' (dikirim)," katanya.
Mengenai koordinasi dengan kabupaten sekitar, Ahyani menyebut pihaknya juga akan melakukan.
"Saya pikir kalau mereka konsisten dengan keputusan pusat ini ya akan sama. Namun yang jadi masalah adalah sektor informal dan pasar tradisional, kalau hanya dibatasi jam itu akan kerepotan juga seperti kegiatan 'dropping' barang," katanya.
Sementara itu, katanya, Solo sendiri memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap daerah lain kaitannya dengan distribusi bahan pokok untuk masyarakat.
"Kami (Solo) 'nggak' mungkin 'nggak' tergantung dengan daerah lain, suplai dari daerah luar semua. kalau membatasi itu, masyarakat kuat 'nggak' selama dua minggu 'nggak' ada suplai dari luar. Jadi nanti yang distribusi bahan pokok akan dirumuskan lagi," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Tim Desain Interior ISI Surakarta tingkatkan kualitas ruang belajar kreatif untuk anak di pemukiman padat
16 December 2025 12:22 WIB
SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta perkuat karakter dan prestasi pada milad ke-15
15 December 2025 15:59 WIB
UMS luncurkan prototipe sains berbasis warga di Rusunawa Surakarta melalui Kampung Peduli TBC
14 December 2025 13:12 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Surakarta ajak peserta basmi korupsi pada peringatan Hakordia 2025
10 December 2025 14:52 WIB
Imigrasi Surakarta buka layanan keimigrasian di pusat perbelanjaan modern di Solo
01 December 2025 16:20 WIB
98,88 persen penduduk di wilayah Cabang Surakarta telah terdaftar menjadi peserta JKN
27 November 2025 19:08 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Polres Purbalingga perkuat pelayanan masyaralat jelang Operasi Lilin Candi 2025
18 December 2025 19:57 WIB
Mantan Bupati Karanganyar dua kali mangkir sidang sebagai saksi korupsi Masjid Agung
16 December 2025 18:35 WIB