Penanganan kawasan kumuh di Solo jadi percontohan
Kamis, 2 September 2021 19:24 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Muhadjir Effendy saat meninjau Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) milik Pemkot Surakarta diterapkan di RW 23, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Kamis (2/9/2021). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pemerintah pusat akan menjadikan penanganan kawasan kumuh di Kota Solo sebagai percontohan bagi daerah lain yang ada di Indonesia.
"Saya melihat model penanganan daerah kumuh kota. Solo sudah ada cara penanganan kumuh wilayah kota, itu kita jadikan model untuk replikasi di tempat lain," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Muhadjir Effendy di sela kunjungannya di Solo, Kamis.
Ia mengatakan hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yakni agar fokus pada kelompok miskin ekstrem.
"Untuk wilayah kota itu kecenderungannya di wilayah kantong kemiskinan. Penyelesaiannya tidak bisa hanya bansos tapi pendekatan lingkungan. Untuk itu di wilayah kemiskinan ekstrim ini dilakukan pendekatan secara lingkungan," katanya.
Ia mengatakan yang harus menjadi perhatian di antaranya penyediaan rumah layak huni, sanitasi, air bersih, dan penanganan yang terintegrasi.
"Solo ini ada modelnya (penanganan wilayah kumuh)," katanya.
Sementara itu, Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) milik Pemkot Surakarta diterapkan di RW 23, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Menurut dia, kebijakan Pemkot Surakarta dalam menangani wilayah kumuh tersebut memakai konsep relokasi dan pembuatan jalur hijau.
"Rumah akan dibangun dengan layak huni, dan ditargetkan selesai tahun depan. Akan kita jadikan model percontohan penanganan wilayah kumuh lainnya. Bisa direplikasikan ke tempat lain," katanya.
"Saya melihat model penanganan daerah kumuh kota. Solo sudah ada cara penanganan kumuh wilayah kota, itu kita jadikan model untuk replikasi di tempat lain," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Muhadjir Effendy di sela kunjungannya di Solo, Kamis.
Ia mengatakan hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yakni agar fokus pada kelompok miskin ekstrem.
"Untuk wilayah kota itu kecenderungannya di wilayah kantong kemiskinan. Penyelesaiannya tidak bisa hanya bansos tapi pendekatan lingkungan. Untuk itu di wilayah kemiskinan ekstrim ini dilakukan pendekatan secara lingkungan," katanya.
Ia mengatakan yang harus menjadi perhatian di antaranya penyediaan rumah layak huni, sanitasi, air bersih, dan penanganan yang terintegrasi.
"Solo ini ada modelnya (penanganan wilayah kumuh)," katanya.
Sementara itu, Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) milik Pemkot Surakarta diterapkan di RW 23, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Menurut dia, kebijakan Pemkot Surakarta dalam menangani wilayah kumuh tersebut memakai konsep relokasi dan pembuatan jalur hijau.
"Rumah akan dibangun dengan layak huni, dan ditargetkan selesai tahun depan. Akan kita jadikan model percontohan penanganan wilayah kumuh lainnya. Bisa direplikasikan ke tempat lain," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Tim Desain Interior ISI Surakarta tingkatkan kualitas ruang belajar kreatif untuk anak di pemukiman padat
16 December 2025 12:22 WIB
SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta perkuat karakter dan prestasi pada milad ke-15
15 December 2025 15:59 WIB
RS UMS A.R. Fachrudin siap layani masyarakat dengan pelayanan inklusif dan berstandar tinggi
15 December 2025 15:49 WIB
Tol Semarang-Solo pastikan siap layani pengguna jalan di libur Natal dan Tahun Baru
14 December 2025 20:32 WIB
UMS luncurkan prototipe sains berbasis warga di Rusunawa Surakarta melalui Kampung Peduli TBC
14 December 2025 13:12 WIB
KAI Commuter ajak penyandang disabilitas bergerak bersama untuk hidup lebih sehat
14 December 2025 11:46 WIB
RS UMS AR Fachruddin resmi beroperasi, dorong pelayanan humanis dan berempati
13 December 2025 16:25 WIB