Peningkatan jalan di Temanggung telan biaya Rp37 miliar
Kamis, 23 September 2021 20:25 WIB
Seorang pekerja menggunakan alat berat dalam proses pelebaran jalan di salah satu ruas jalan di kabupaten Temanggung. ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Pelaksanaan peningkatan dan pelebaran ruas jalan di Kabupaten Temanggung dengan biaya dari Bantuan Keuangan Gubernur Jawa Tengah tahun 2021 menelan anggaran Rp37 miliar, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana.
"Pembangunan jalan tersebut bertujuan untuk membuka akses Temanggung di sisi utara," katanya di Temanggung, Kamis.
Ia menyebutkan peningkatan dan pelebaran jalan tersebut terbagi dalam lima pekerjaan, yakni ruas jalan Kedu-Tegong-Ngadirejo sepanjang 5,1 kilometer dengan biaya Rp14,7 miliar, Muntung-Jumprit 2 kilometer biaya Rp4,9 miliar.
Baca juga: Ganjar cek perbaikan jalan rusak Semarang-Godong
Kemudian jalan Jumprit-Sibajak sepanjang 3,8 kilometer biaya Rp9 miliar, Bantir-Wonoboyo 2 kilometer biaya Rp3,9 miliar, dan jalan Kepatran-Wonoboyo sepanjang 2 kilometer dengan biaya Rp4,3 miliar.
Hendra menyampaikan jalan lokal sekunder dengan lebar semula 3-3,5 meter dilebarkan sesuai dengan standar Kementerian PU menjadi lebar 4,5-5,5 meter.
"Kemacetan pada akhir pekan di Jumprit-Sibajak luar biasa, dengan pelebaran jalan ini insyaallah akses ekonomi, akses sosial kemasyarakatan dan pariwisata akan lancar mulai dari perbatasan wonosobo sampai dengan Kaloran," katanya.
Menurut dia pembangunan jalan tersebut sudah dimulai dan progres pekerjaan sekitar 15-25 persen. Namun, ada juga yang masih 10 persen karena memang baru mulai berjalan sekitar 30 hari.
"Diharapkan lima paket pekerjaan jalan tersebut bisa selesai pada Desember 2021," katanya.
Ia menyampaikan tantangan terbesar dalam pelebaran dan peningkatan jalan tersebut adalah kondisi topografi, misalnya di jalan Jumprit-Sibajak terpaksa harus membuat badan jalan baru dengan mengepras tebing untuk melebarkan jalan.
Menurut dia tantangan semakin besar karena akan masuk musim hujan.
"Pelebaran jalan ini menjadi perhatian kami untuk menuju standar jalan yang disarankan oleh Kementerian PU, jalan lokal sekunder lebar 4,5 meter dan jalan lokal primer minimal 5,5 meter.
Baca juga: Perbaikan tiga jalan rusak, Pemkab Batang alokasikan Rp23,7 miliar
Baca juga: DPUPR Kota Pekalongan kebut perbaikan jalan berlubang pascabanjir
"Pembangunan jalan tersebut bertujuan untuk membuka akses Temanggung di sisi utara," katanya di Temanggung, Kamis.
Ia menyebutkan peningkatan dan pelebaran jalan tersebut terbagi dalam lima pekerjaan, yakni ruas jalan Kedu-Tegong-Ngadirejo sepanjang 5,1 kilometer dengan biaya Rp14,7 miliar, Muntung-Jumprit 2 kilometer biaya Rp4,9 miliar.
Baca juga: Ganjar cek perbaikan jalan rusak Semarang-Godong
Kemudian jalan Jumprit-Sibajak sepanjang 3,8 kilometer biaya Rp9 miliar, Bantir-Wonoboyo 2 kilometer biaya Rp3,9 miliar, dan jalan Kepatran-Wonoboyo sepanjang 2 kilometer dengan biaya Rp4,3 miliar.
Hendra menyampaikan jalan lokal sekunder dengan lebar semula 3-3,5 meter dilebarkan sesuai dengan standar Kementerian PU menjadi lebar 4,5-5,5 meter.
"Kemacetan pada akhir pekan di Jumprit-Sibajak luar biasa, dengan pelebaran jalan ini insyaallah akses ekonomi, akses sosial kemasyarakatan dan pariwisata akan lancar mulai dari perbatasan wonosobo sampai dengan Kaloran," katanya.
Menurut dia pembangunan jalan tersebut sudah dimulai dan progres pekerjaan sekitar 15-25 persen. Namun, ada juga yang masih 10 persen karena memang baru mulai berjalan sekitar 30 hari.
"Diharapkan lima paket pekerjaan jalan tersebut bisa selesai pada Desember 2021," katanya.
Ia menyampaikan tantangan terbesar dalam pelebaran dan peningkatan jalan tersebut adalah kondisi topografi, misalnya di jalan Jumprit-Sibajak terpaksa harus membuat badan jalan baru dengan mengepras tebing untuk melebarkan jalan.
Menurut dia tantangan semakin besar karena akan masuk musim hujan.
"Pelebaran jalan ini menjadi perhatian kami untuk menuju standar jalan yang disarankan oleh Kementerian PU, jalan lokal sekunder lebar 4,5 meter dan jalan lokal primer minimal 5,5 meter.
Baca juga: Perbaikan tiga jalan rusak, Pemkab Batang alokasikan Rp23,7 miliar
Baca juga: DPUPR Kota Pekalongan kebut perbaikan jalan berlubang pascabanjir
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024