Baca juga: Pengamat: Anggaran Rp9,2 triliun bagi pariwisata perlu disambut baik
Kudus dorong pelaku usaha pariwisata bersertifikat CHSE
Minggu, 3 Oktober 2021 18:29 WIB
Sertifikat penerapan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang dimiliki oleh salah satu hotel di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. ANTARA/Akhmad Nazaruddin
Kudus (ANTARA) -
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendorong pengusaha hotel dan pariwisata untuk mengurus sertifikat penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (CHSE) karena merupakan kompetensi protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Sebelumnya, semua pelaku wisata, baik hotel, restoran, rumah makan dan pengelola objek wisata diikutkan dalam bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Harapannya, mereka tidak sekadar sudah bisa menerapkan standar prokes, melainkan ada standarisasi melalui kepemilikan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability)," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah di Kudus, Minggu.
Ia mengakui pihaknya hanya sebatas mendorong pelaku usaha di bidang kepariwisataan untuk mendapatkan sertifikat CHSE tersebut, karena menjadi jaminan kesehatan bagi masyarakat.
Bagi tamu hotel, diakui, sertifikat tersebut sangat penting karena mereka juga menginap dalam waktu tertentu, sehingga perlu ada jaminan kesehatan. Sedangkan untuk tempat wisata dan restoran juga penting, namun jumlah yang sudah mengurus belum diketahui karena hal tersebut merupakan program kementerian.
"Kami apresiasi untuk sejumlah hotel di Kudus yang sudah mengantongi sertifikat CHSE, sehingga bisa menjadi promosi untuk tamu bahwa mereka sudah ada standarisasi soal jaminan kesehatan maupun kebersihan hotelnya," ujarnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kudus Tri Suyitno menambahkan hingga kini memang sudah banyak hotel di Kudus yang mengantongi sertifikat CHSE dengan harapan saat pandemi tetap dikunjungi tamu luar kota karena adanya jaminan kesehatan.
Adapun jumlah hotel yang sudah mengantongi sertifikat tersebut, berkisar enam hotel dari 20-an hotel yang ada di Kabupaten Kudus.
Dengan sertifikasi CHSE tersebut, diharapkan usaha pariwisata bisa bangkit kembali karena CHSE ini merupakan protokol kesehatan yang wajib dipatuhi.
Sales Marketing Manager Hotel @Hom Kudus by Horison Tika Encim mengakui tingkat hunian hotelnya saat ini sudah mulai pulih karena tingkat hunian kamar hotel selalu penuh.
Hal itu, kata dia, tidak terlepas dari penanganan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus yang saat ini tingkat temuan kasusnya semakin menurun, sehingga Kudus pun melaksanakan PPKM level dua dengan banyak kelonggaran untuk aktivitas usaha maupun masyarakat.
Dengan adanya sertifikasi tersebut, kata dia, tamu dari luar kota tidak perlu ragu datang ke Kudus dan menginap di hotel karena sudah memiliki standarisasi penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan di masa pandemi COVID-19.
Baca juga: Pengamat: Anggaran Rp9,2 triliun bagi pariwisata perlu disambut baik
Baca juga: Pengamat: Anggaran Rp9,2 triliun bagi pariwisata perlu disambut baik
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pengelola Owabong Purbalingga terapkan protokol kesehatan berbasis CHSE
10 December 2020 10:27 WIB, 2020
Pengamat ingatkan pentingnya sertifikasi CHSE bagi industri pariwisata
01 December 2020 12:28 WIB, 2020