Jelang lawan petinju Thailand, Daud Yordan perbanyak latih tanding
Kamis, 21 Oktober 2021 17:03 WIB
Daud Yordan (tengah) berfoto bersama tim yang membantunya dalam persiapan jelang duel perebutan gelar juara WBC International kelas ringan super (63,5kg) melawan petinju Thailand, Rachata Khaophimai, yang dijadwalkan bergulir di Pattaya, Thailand, 19 November 2021. ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Jakarta (ANTARA) - Daud Yordan terus menggenjot persiapan yang salah satunya dengan cara memperbanyak latih tanding melawan sejumlah petinju terbaik di dalam negeri.
Persiapan ini dilakukan untuk duel perebutan gelar juara WBC International kelas ringan super (63,5kg) melawan petinju Thailand Rachata Khaophimai yang akan diadakan di Pattaya, Thailand, 19 November 2021.
Saat ini, petinju kebanggaan Indonesia itu berlatih di sasana XBC Boxing Camp, Tangerang Selatan, Banten.
Dalam persiapannya, Daud mendapat bala bantuan dari sejumlah petinju seperti Ongen Saknosiwi, Jansen Hebi Marapu, Stevie Ongen Ferdinandus, dan Jon Jon Jet.
"Kami berlatih dibantu petinju yang ada di sana XBC Boxing Camp. Ongen juga membantu menjadi mitra latih tanding. Mereka sangat membantu dalam masa-masa persiapan saya," kata Daud kepada ANTARA, Kamis.
Dengan memperbanyak latih tanding, sambung Daud, dia akan menambah pengalaman dan mempertajam strategi dalam duel nanti.
"Jadi ada banyak mitra latih tanding yang membantu dan saya terus fokus mempersiapkan diri," ujar Daud.
Daud juga mendapat bimbingan dari pelatih Edin Diaz yang kerap membantu persiapan pada laga-laga sebelumnya.
Petinju 34 tahun itu sangat menantikan pertandingan nanti. Maklum, ini akan kali pertama setelah dua tahun lamanya tak naik ring.
Terlebih gelar yang diperebutkan nanti pernah dia sandang, tepatnya saat mengalahkan petinju Thailand Aekkawee Kaewmanee di Bone Night Club, Pattaya, 4 Agustus 2019.
Namun karena pandemi COVID-19, gelar WBC International dicopot. Kini, Daud bertekad kembali membawa pulang sabuk juara tersebut.
"Karena saya pernah memegang gelar itu, jadi prioritas juga apabila diperebutkan kembali," kata Daud.
Petinju asal Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat itu meminta doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia.
"Tentunya saya mengharapkan doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia agar memenangi pertandingan nanti," kata dia.
"Terlebih kali ini bertanding di kandang lawan. Tentu kami harus mengantisipasi faktor-faktor non-teknis. Dalam tinju, segala sesuatunya bisa saja terjadi," tambah dia.
Daud masih berstatus pemegang gelar juara dunia kelas ringan super (63,5kg) versi IBA dan WBO Oriental.
Dua gelar tersebut diraih pada laga terakhirnya melawan petinju asal Afrika Selatan Michael Mokoena di Jatim Park 3, Batu, Jawa Timur, 17 November 2019.
"Saya masih memegang dua gelar tersebut meski lama tak bertanding. Manajemen terus berkomunikasi dan ada pemakluman karena kondisi masih pandemi COVID-19," kata Daud.
Sepanjang karier tinju profesional, Daud telah mengantongi rekor 40 menang (28 KO) dan empat kali kalah.
Sementara Rachata Khaophimai tak terkalahkan dalam tujuh pertandingan sepanjang karier tinju profesionalnya.
Persiapan ini dilakukan untuk duel perebutan gelar juara WBC International kelas ringan super (63,5kg) melawan petinju Thailand Rachata Khaophimai yang akan diadakan di Pattaya, Thailand, 19 November 2021.
Saat ini, petinju kebanggaan Indonesia itu berlatih di sasana XBC Boxing Camp, Tangerang Selatan, Banten.
Dalam persiapannya, Daud mendapat bala bantuan dari sejumlah petinju seperti Ongen Saknosiwi, Jansen Hebi Marapu, Stevie Ongen Ferdinandus, dan Jon Jon Jet.
"Kami berlatih dibantu petinju yang ada di sana XBC Boxing Camp. Ongen juga membantu menjadi mitra latih tanding. Mereka sangat membantu dalam masa-masa persiapan saya," kata Daud kepada ANTARA, Kamis.
Dengan memperbanyak latih tanding, sambung Daud, dia akan menambah pengalaman dan mempertajam strategi dalam duel nanti.
"Jadi ada banyak mitra latih tanding yang membantu dan saya terus fokus mempersiapkan diri," ujar Daud.
Daud juga mendapat bimbingan dari pelatih Edin Diaz yang kerap membantu persiapan pada laga-laga sebelumnya.
Petinju 34 tahun itu sangat menantikan pertandingan nanti. Maklum, ini akan kali pertama setelah dua tahun lamanya tak naik ring.
Terlebih gelar yang diperebutkan nanti pernah dia sandang, tepatnya saat mengalahkan petinju Thailand Aekkawee Kaewmanee di Bone Night Club, Pattaya, 4 Agustus 2019.
Namun karena pandemi COVID-19, gelar WBC International dicopot. Kini, Daud bertekad kembali membawa pulang sabuk juara tersebut.
"Karena saya pernah memegang gelar itu, jadi prioritas juga apabila diperebutkan kembali," kata Daud.
Petinju asal Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat itu meminta doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia.
"Tentunya saya mengharapkan doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia agar memenangi pertandingan nanti," kata dia.
"Terlebih kali ini bertanding di kandang lawan. Tentu kami harus mengantisipasi faktor-faktor non-teknis. Dalam tinju, segala sesuatunya bisa saja terjadi," tambah dia.
Daud masih berstatus pemegang gelar juara dunia kelas ringan super (63,5kg) versi IBA dan WBO Oriental.
Dua gelar tersebut diraih pada laga terakhirnya melawan petinju asal Afrika Selatan Michael Mokoena di Jatim Park 3, Batu, Jawa Timur, 17 November 2019.
"Saya masih memegang dua gelar tersebut meski lama tak bertanding. Manajemen terus berkomunikasi dan ada pemakluman karena kondisi masih pandemi COVID-19," kata Daud.
Sepanjang karier tinju profesional, Daud telah mengantongi rekor 40 menang (28 KO) dan empat kali kalah.
Sementara Rachata Khaophimai tak terkalahkan dalam tujuh pertandingan sepanjang karier tinju profesionalnya.
Pewarta : Muhammad Ramdan
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Tinju
Lihat Juga
Suwardi siap pertahankan gelar juara kelas terbang One Pride MMA 72
07 September 2023 13:35 WIB, 2023