Pertamina: Penjualan pertamax melalui Pertashop di atas target
Kamis, 21 Oktober 2021 23:03 WIB
Salah satu pengemudi sepeda motor sedang mengisi pertamax di Pertashop di Solo, Kamis (21/10/2021). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menyatakan hingga saat ini penjualan BBM jenis pertamax melalui Pertashop di Soloraya di atas target seiring dengan tingginya kebutuhan masyarakat.
"Kalau target penjualan sebetulnya 400-500 liter/hari, itu nanti bisa BEP dalam waktu 3-4 tahun," kata Sales Branch Manager PT Pertamina (Persero) Wilayah Surakarta Joko Priyambodo di Solo, Kamis.
Sedangkan saat ini realisasi penjualan pertamax di Pertashop rata-rata di atas 800 liter/hari. Melihat realisasi penjualan tersebut artinya pemilik Pertashop bisa mencapai BEP lebih cepat.
Mengenai keberadaan Pertashop di Solo sendiri, dikatakannya, hingga saat ini sudah ada sebanyak dua titik dan dalam waktu dekat akan bertambah tiga titik. Untuk dua titik yang sudah beroperasi berada di kawasan Banjarsari dan Mojosongo Solo.
"Sedangkan untuk tiga wilayah yang saya bawahi, yakni Kabupaten Klaten, Boyolali, dan Kota Solo sejauh ini sudah ada 39 titik Pertashop. Hingga akhir tahun ini akan bertambah menjadi 60 titik," katanya.
Untuk di kawasan Jawa Tengah dan DIY sendiri, dikatakannya, saat ini jumlah Pertashop sebanyak 636 titik, sedangkan khusus di Soloraya ada 109 titik.
Terkait pemilihan lokasi Pertashop sendiri, dikatakannya, Pertamina ikut memastikan kelayakannya. Salah satu yang diperhatikan adalah jarak antarpertashop.
"Pada prinsipnya Pertamina tanggung jawab evaluasi masing-masing mitra, kalau berdekatan dan berpotensi merugikan dua-duanya maka kami harus mengalahkan satu mitra. Kami juga menyarankan agar mitra tersebut mencari lokasi lain," katanya.
Sementara itu, Manajer Pertashop yang ada di kawasan Banjarsari Solo Sania Artha mengatakan untuk penjualan BBM pertamax saat ini sebanyak 1.000 liter/hari.
"Sebelum kami mendirikan Pertashop ini, kami ada POM mini. Kalau dibandingkan penjualannya lebih bagus ini karena harganya sama dengan yang ada di SPBU, sesuai standar Pertamina sehingga orang lebih tertarik untuk membeli," katanya.
Selain dari sisi harga, penjualan lebih bagus Pertashop karena kapasitas tangki penyimpanan yang juga lebih besar. Ia mengatakan untuk tangki penyimpanan pada Pertashop mampu menampung hingga 3.600 liter pertamax, sedangkan saat masih POM mini hanya sekitar 50-100 liter.
"Kalau target penjualan sebetulnya 400-500 liter/hari, itu nanti bisa BEP dalam waktu 3-4 tahun," kata Sales Branch Manager PT Pertamina (Persero) Wilayah Surakarta Joko Priyambodo di Solo, Kamis.
Sedangkan saat ini realisasi penjualan pertamax di Pertashop rata-rata di atas 800 liter/hari. Melihat realisasi penjualan tersebut artinya pemilik Pertashop bisa mencapai BEP lebih cepat.
Mengenai keberadaan Pertashop di Solo sendiri, dikatakannya, hingga saat ini sudah ada sebanyak dua titik dan dalam waktu dekat akan bertambah tiga titik. Untuk dua titik yang sudah beroperasi berada di kawasan Banjarsari dan Mojosongo Solo.
"Sedangkan untuk tiga wilayah yang saya bawahi, yakni Kabupaten Klaten, Boyolali, dan Kota Solo sejauh ini sudah ada 39 titik Pertashop. Hingga akhir tahun ini akan bertambah menjadi 60 titik," katanya.
Untuk di kawasan Jawa Tengah dan DIY sendiri, dikatakannya, saat ini jumlah Pertashop sebanyak 636 titik, sedangkan khusus di Soloraya ada 109 titik.
Terkait pemilihan lokasi Pertashop sendiri, dikatakannya, Pertamina ikut memastikan kelayakannya. Salah satu yang diperhatikan adalah jarak antarpertashop.
"Pada prinsipnya Pertamina tanggung jawab evaluasi masing-masing mitra, kalau berdekatan dan berpotensi merugikan dua-duanya maka kami harus mengalahkan satu mitra. Kami juga menyarankan agar mitra tersebut mencari lokasi lain," katanya.
Sementara itu, Manajer Pertashop yang ada di kawasan Banjarsari Solo Sania Artha mengatakan untuk penjualan BBM pertamax saat ini sebanyak 1.000 liter/hari.
"Sebelum kami mendirikan Pertashop ini, kami ada POM mini. Kalau dibandingkan penjualannya lebih bagus ini karena harganya sama dengan yang ada di SPBU, sesuai standar Pertamina sehingga orang lebih tertarik untuk membeli," katanya.
Selain dari sisi harga, penjualan lebih bagus Pertashop karena kapasitas tangki penyimpanan yang juga lebih besar. Ia mengatakan untuk tangki penyimpanan pada Pertashop mampu menampung hingga 3.600 liter pertamax, sedangkan saat masih POM mini hanya sekitar 50-100 liter.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemendagri: Sinergi Pemkab Cilacap-Pertamina dapat ditiru daerah lain
15 December 2021 17:23 WIB, 2021