SMK Roudlatul Mubtadiin Jepara kembangkan mobil listrik
Jumat, 22 Oktober 2021 18:53 WIB
Mobil listrik karya siswa SMK Roudlatul Mubtadiin Balekambang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. ANTARA/HO-Dokumentasi
Jepara (ANTARA) - SMK Roudlatul Mubtadiin Balekambang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengembangkan mobil listrik, menyusul komitmen pemerintah mendorong pengembangan industri mobil listrik di dalam negeri.
Menurut Guru Pembimbing Teknik Kendaraan Ringan SMK Roudlatul Mubtadiin Balekambang Baidon di Jepara, Jumat, mobil listrik tersebut yang pertama setelah direncanakan pada tahun 2018, namun baru terealisasi tahun 2021.
Siswa yang dilibatkan berjumlah 20 orang yang juga santri kelas 11 dan 12, untuk mengerjakan mobil listrik tersebut.
Komponen yang dibutuhkan, mulai dari baterai, mesin, hingga bodi mobil listrik. Baterai yang dibutuhkan sebagai penyimpan energi listrik berjumlah lima unit dengan kapasitas 70 ampere dengan waktu pengisian selama tujuh jam. Masing-masing baterai memiliki kapasitas tegangan 14 volt.
Sementara kecepatan laju kendaraan sekitar 45 kilometer per jam dengan jarak tempuh hingga 112 kilometer.
Proses pembuatannya, kata dia, dimulai dari awal, yakni pemasangan kaca dari bahan akrilik hingga bodi dari bahan fiber dengan biaya keseluruhan mencapai Rp85 juta.
"Kami juga bercita-cita membuat mobil listrik siap pakai agar industri mobil listrik mendukung kemajuan teknologi mobil listrik," ujarnya.
Ahmad Alfarisi, salah satu siswa kelas 12 yang ikut dalam pembuatan mobil listrik mengaku proses pembuatannya membutuhkan waktu 2,5 bulan karena memiliki banyak tantangan.
Menurut Guru Pembimbing Teknik Kendaraan Ringan SMK Roudlatul Mubtadiin Balekambang Baidon di Jepara, Jumat, mobil listrik tersebut yang pertama setelah direncanakan pada tahun 2018, namun baru terealisasi tahun 2021.
Siswa yang dilibatkan berjumlah 20 orang yang juga santri kelas 11 dan 12, untuk mengerjakan mobil listrik tersebut.
Komponen yang dibutuhkan, mulai dari baterai, mesin, hingga bodi mobil listrik. Baterai yang dibutuhkan sebagai penyimpan energi listrik berjumlah lima unit dengan kapasitas 70 ampere dengan waktu pengisian selama tujuh jam. Masing-masing baterai memiliki kapasitas tegangan 14 volt.
Sementara kecepatan laju kendaraan sekitar 45 kilometer per jam dengan jarak tempuh hingga 112 kilometer.
Proses pembuatannya, kata dia, dimulai dari awal, yakni pemasangan kaca dari bahan akrilik hingga bodi dari bahan fiber dengan biaya keseluruhan mencapai Rp85 juta.
"Kami juga bercita-cita membuat mobil listrik siap pakai agar industri mobil listrik mendukung kemajuan teknologi mobil listrik," ujarnya.
Ahmad Alfarisi, salah satu siswa kelas 12 yang ikut dalam pembuatan mobil listrik mengaku proses pembuatannya membutuhkan waktu 2,5 bulan karena memiliki banyak tantangan.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Bayar PBB-P2 sebesar Rp7.862 warga Klego bawa pulang satu unit mobil pick up
17 November 2025 13:37 WIB
Api lahap pabrik vulkanisir ban di Genuk Semarang, petugas kerahkan empat mobil damkar
11 November 2025 15:08 WIB
UMS terima empat unit mobil dari Bank Jateng Syariah untuk dukung operasional kampus
02 November 2025 13:45 WIB
Undip dan ITS raih juara pada Kontes Mobil Hemat Energi 2025 di Universitas Jember
27 October 2025 10:21 WIB
Produsen mobil berharap penurunan PPN dongkrak penjualan kendaraan di akhir tahun
22 October 2025 20:16 WIB
UMS lepas lima tim menuju seleksi tingkat nasional 2025 ajang bergengsi mahasiswa Indonesia
13 October 2025 19:11 WIB
Terpopuler - Sains dan Rekayasa
Lihat Juga
Mahasiswa SV Undip olah limbah jelantah dengan ekstrak kemangi jadi biocleaner
11 November 2025 8:32 WIB
Tahun depan Pemkot Semarang siapkan bus listrik koridor Mangkang - Penggaron
06 November 2025 21:32 WIB
Dosen UIN Walisongo paparkan metode melihat hilal yang lebih efisien dan tepat sasaran
30 October 2025 12:03 WIB
Wali Kota Tegal Paparkan Inovasi Rusunawa Rendah Karbon di Forum APEKSI 2025 Surabaya
29 October 2025 8:30 WIB
Cabdin Dinas ESDM Jateng tingkatkan kadar metana biogas di Blora gunakan alat lokal
24 October 2025 15:21 WIB