Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI langsung menyalurkan 2,29 juta dosis lebih vaksin COVID-19 merek Pfizer yang tiba di Tanah Air dalam dua tahap, menuju ke 10 provinsi.

"Jumlah vaksin Pfizer yang tiba dosis tahap ke-118 dan ke-119 sebanyak 2.293.200 dosis sehingga secara total vaksin yang telah tiba di Tanah Air dari berbagai merek, dalam bentuk bulk atau jadi sebanyak 332.671.550 dosis," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Nadia mengatakan vaksin tahap ke-118 tiba pada Kamis di Bandara Ahmad Yani Semarang pukul 09.30 WIB dan Bandara Soekarno-Hatta pukul 10.00 WIB.

Sedangkan kedatangan vaksin tahap ke-119 dijadwalkan tiba pada Jumat (12/11) di Bandara Soekarno-Hatta pukul 09.00 WIB dan di Bandara Ahmad Yani Semarang pukul 09.30 WIB.

Nadia mengatakan vaksin Pfizer yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta dikirim ke Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku, Instalasi Farmasi Maluku, dan Jawa Barat.

Sementara itu, vaksin yang tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang dikirim ke Dinkes Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Vaksin Pfizer yang datang kali ini segera disebarluaskan ke sejumlah daerah, meliputi Jabar, Jateng, Yogyakarta, Sumut, hampir seluruh provinsi di Sulawesi dan Maluku," ujarnya.

Nadia menambahkan langkah itu ditempuh pemerintah untuk meningkatkan capaian vaksinasi di daerah. Saat ini sudah ada 21 ibu kota provinsi sudah mencapai target lebih 70 persen di bulan November.

Nadia mengatakan pemerintah terus memastikan ketersediaan vaksin dalam negeri di tengah keterbatasan ketersediaan vaksin di tingkat global.

"Jika dibandingkan data kita dengan data global untuk vaksinasi, kita masuk dalam peringkat kelima untuk jumlah orang yang mendapatkan vaksinasi minimal 1 dosis dan juga dari jumlah dosis yang diberikan," katanya.

Nadia mengatakan vaksinasi menjadi salah satu upaya penting dalam pengendalian pandemi COVID-19 bersama dengan upaya testing, lacak, dan isolasi serta kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Meskipun level pandemi di Indonesia sudah mulai menurun, kata Nadia, namun kenaikan kasus masih terdeteksi di beberapa kabupaten/kota.

Menurutnya, sebanyak 155 kabupaten/kota mengalami kenaikan kasus dalam sepekan terakhir, dibandingkan pekan lalu. Kemudian dua kota mengalami kenaikan kasus selama tiga pekan berturut-turut yaitu Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta dan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

"Pemerintah menerjunkan tim khusus memantau dan mengawasi pelaksanaan Prokes COVID-19 di area publik demi mengantisipasi lonjakan kasus dan gelombang tiga. Kesadaran masyarakat pada protokol kesehatan mulai berkurang," katanya.