Wakil Menteri Keuangan cek operasional PLTP di dataran tinggi Dieng
Sabtu, 13 November 2021 13:13 WIB
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengecek PLTP Small Scale Dieng yang dikelola PT Geo Dipa Energi di Wonosobo, Sabtu. ANTARA/ I.C.Senjaya
Semarang (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengecek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di dataran tinggi Dieng perbatasan Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu, yang dikelola PT Deo Dipa Energi.
Wamenkeu mengecek PLTP Small Scale Dieng yang berlokasi di sekitar Kawah Sikidang serta rig pengeboran sumur di Batur, Banjarnegara.
Usai pengecekan, Wamenkeu menegaskan pembangkit tenaga panas bumi merupakan masa depan energi ke depan.
"Tidak boleh santai. Energi baru dan terbarukan merupakan keharusan, seperti yang dikerjakan Geo Dipa ini," katanya.
Baca juga: Wamenkeu minta Geo Dipa bermanfaat bagi warga sekitarnya
PT Geo Dipa Energi merupakan "Special Mission Vehicle" (SMV) yang berada di bawah Kementerian Keuangan.
Ia meminta misi spesial ini benar-benar distrategikan dan disinergikan.
"PLTU boleh tutup, tapi geothermal harus jalan terus," katanya.
Sementara Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim mengatakan PLTU Dieng 1 yang sudah beroperasi memiliki kapasitas produksi mencapai 55 MW.
Adapun PLTP Small Scale Dieng yang sudah beroperasi sejak pertengahan 2021, kata dia, menghasilkan 10 MW.
Ia menambahkan PT Geo Dipa sudah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN untuk produksi listrik 400 MW.
Adapun sumur di Batur yang saat ini salam pengeboran, kata dia, diperkirakan menghasilkan potensi uap panas untuk produksi listrik 10 MW.
Selanjutnya, kata dia, mulai dilakukan pembangunan PLTP Dieng 2 yang rencananya selesai pada 2024 dengan kapasitas 55 MW.
Kemudian untuk proyek Dieng 3 dan 4, lanjut dia, diperkirakan selesai di 2028.
"Pentingnya pengeboran sumur ini untuk proyek Dieng 3 dan 4" katanya.
Wamenkeu mengecek PLTP Small Scale Dieng yang berlokasi di sekitar Kawah Sikidang serta rig pengeboran sumur di Batur, Banjarnegara.
Usai pengecekan, Wamenkeu menegaskan pembangkit tenaga panas bumi merupakan masa depan energi ke depan.
"Tidak boleh santai. Energi baru dan terbarukan merupakan keharusan, seperti yang dikerjakan Geo Dipa ini," katanya.
Baca juga: Wamenkeu minta Geo Dipa bermanfaat bagi warga sekitarnya
PT Geo Dipa Energi merupakan "Special Mission Vehicle" (SMV) yang berada di bawah Kementerian Keuangan.
Ia meminta misi spesial ini benar-benar distrategikan dan disinergikan.
"PLTU boleh tutup, tapi geothermal harus jalan terus," katanya.
Sementara Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim mengatakan PLTU Dieng 1 yang sudah beroperasi memiliki kapasitas produksi mencapai 55 MW.
Adapun PLTP Small Scale Dieng yang sudah beroperasi sejak pertengahan 2021, kata dia, menghasilkan 10 MW.
Ia menambahkan PT Geo Dipa sudah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN untuk produksi listrik 400 MW.
Adapun sumur di Batur yang saat ini salam pengeboran, kata dia, diperkirakan menghasilkan potensi uap panas untuk produksi listrik 10 MW.
Selanjutnya, kata dia, mulai dilakukan pembangunan PLTP Dieng 2 yang rencananya selesai pada 2024 dengan kapasitas 55 MW.
Kemudian untuk proyek Dieng 3 dan 4, lanjut dia, diperkirakan selesai di 2028.
"Pentingnya pengeboran sumur ini untuk proyek Dieng 3 dan 4" katanya.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024