Puluhan meter tanggul sungai kritis di Kudus diperkuat
Senin, 6 Desember 2021 18:26 WIB
Sejumlah warga secara bergotong royong memperkuat tanggul sungai yang kritis di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. ANTARA/HO-Camat Mejobo.
Kudus (ANTARA) - Puluhan meter tanggul sungai kritis yang tersebar di dua sungai di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai diperkuat dengan sak berisi tanah uruk untuk antisipasi tanggul jebol menyusul curah hujan dengan intensitas tinggi.
"Hasil monitoring pemerintah desa bersama sejumlah pihak terkait, ditemukan enam titik tanggul kritis yang tersebar di Sungai Piji dan Sungai Dawe," kata Camat Mejobo Aan Fitriyanto di Kudus, Senin.
Tanggul kritis di Sungai Dawe, kata dia, terdapat di Desa Golantepus terdapat lima titik dengan rata-rata panjang tanggul yang kritis berkisar 50-an meter, sedangkan di Sungai Piji hanya ada satu titik di Desa Kesambi dengan panjang berkisar 15-20 meter.
Senyampang debit air sungai masih sedikit, kata dia, warga bergotong royong memperkuat tanggul dengan karung plastik yang diisi dengan tanah uruk.
Kebetulan, kata dia, mendapatkan bantuan karung plastik dari BPBD Kudus dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana beserta tanah uruk.
"Pengerjaan penguatan tanggul sungai yang kritis sejak Minggu (5/12) sehingga ketika debit air sungai meningkat, diharapkan tidak mudah jebol karena sudah diperkuat," ujarnya.
Baca juga: Tanggul Sungai Dawe jebol, Mejobo Kudus terendam banjir
Semua pemerintah desa yang wilayahnya terdapat aliran sungai diinstruksikan tetap memantau kondisi sungai, apakah ada tanggul yang bocor atau rusak agar bisa segera ditindaklanjuti, demi mencegah terjadinya banjir.
Demikian halnya dengan masyarakat, kata dia, juga diminta ikut memantau kondisi tanggul di daerah masing-masing guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan puncak musim hujan saat ini.
Baca juga: Tanggul sungai jebol dan tanah longsor di Kudus akibat hujan deras
"Hasil monitoring pemerintah desa bersama sejumlah pihak terkait, ditemukan enam titik tanggul kritis yang tersebar di Sungai Piji dan Sungai Dawe," kata Camat Mejobo Aan Fitriyanto di Kudus, Senin.
Tanggul kritis di Sungai Dawe, kata dia, terdapat di Desa Golantepus terdapat lima titik dengan rata-rata panjang tanggul yang kritis berkisar 50-an meter, sedangkan di Sungai Piji hanya ada satu titik di Desa Kesambi dengan panjang berkisar 15-20 meter.
Senyampang debit air sungai masih sedikit, kata dia, warga bergotong royong memperkuat tanggul dengan karung plastik yang diisi dengan tanah uruk.
Kebetulan, kata dia, mendapatkan bantuan karung plastik dari BPBD Kudus dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana beserta tanah uruk.
"Pengerjaan penguatan tanggul sungai yang kritis sejak Minggu (5/12) sehingga ketika debit air sungai meningkat, diharapkan tidak mudah jebol karena sudah diperkuat," ujarnya.
Baca juga: Tanggul Sungai Dawe jebol, Mejobo Kudus terendam banjir
Semua pemerintah desa yang wilayahnya terdapat aliran sungai diinstruksikan tetap memantau kondisi sungai, apakah ada tanggul yang bocor atau rusak agar bisa segera ditindaklanjuti, demi mencegah terjadinya banjir.
Demikian halnya dengan masyarakat, kata dia, juga diminta ikut memantau kondisi tanggul di daerah masing-masing guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan puncak musim hujan saat ini.
Baca juga: Tanggul sungai jebol dan tanah longsor di Kudus akibat hujan deras
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Hari Sumpah Pemuda, Keraton Surakarta bentangkan bendera sepanjang seribu meter
28 October 2024 12:47 WIB