"Selama ini, untuk mengurangi angka kemiskinan, pemerintah banyak memprogramkan kegiatan yang sifatnya instan misalnya memberikan bantuan sosial, Dharma Wanita Persatuan bisa ambil bagian," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno di Semarang, Selasa.
Menurut dia, langkah ini dilakukan karena kegiatan pemberdayaan membutuhkan proses yang lebih lama untuk mengurangi angka kemiskinan di Jateng.
Baca juga: Jateng kebut pemasangan listrik gratis di daerah kemiskinan ekstrem
Sekda Sumarno yang juga Penasihat Dharma Wanita Persatuan ini menyebutkan bahwa kegiatan pemberdayaan bisa dilakukan mulai dari lingkungan terkecil seperti di sekretariat daerah.
Ke depan, lanjut dia, lambat laun bisa melibatkan masyarakat di luar lingkup Dharma Wanita Persatuan.
"Yang penting sebetulnya bagaimana memberdayakan masyarakat, jadi bisa lebih berdaya sehingga bisa menghidupi dirinya sendiri, dan bisa berkembang. Jadi sejahteranya itu adalah dari pemberdayaan mereka sendiri. Itu tentu saja akan bisa bertahan jauh lebih kuat, daripada yang bentuknya adalah ketahanan tapi hanya bentuknya bantuan yang sifatnya konsumtif," ujarnya.
Ia mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang dipilih Dharma Wanita Persatuan untuk memperingati hari jadi ke-22 organisasi yang beranggotakan istri aparatur sipil negara (ASN) ini.
Baca juga: Program "CSR" do Jateng didorong sasar lima kabupaten kemiskinan ekstrem
Baca juga: Jateng entaskan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi berkelanjutan