Dikutip dari situs resmi Inter, Kamis, CEO Giuseppe Marotta mengatakan pada dasarnya keputusan penundaan pertandingan antara timnya melawan Bologna dilakukan demi kebaikan semua pihak yang terlibat pada laga.
Marotta menjelaskan Bologna sudah siap untuk bertanding namun keputusan ASL (otoritas kesehatan setempat di Italia) memutuskan laga tidak bisa digelar sehingga pertandingan akhirnya urung terlaksana.
Ia menilai harus ada pedoman jelas untuk olahraga jika terjadi kasus seperti ini dan membatasi kompetensi ASL dalam mengambil keputusan agar kejadian ini tidak terulang kembali.
“Pertama-tama kami menegaskan kembali tujuan utama dari semua: untuk menjaga kesehatan para pemain, para penggemar, semua orang yang berputar di sekitar olahraga ini," ujar Marotta.
"Bologna sudah siap untuk turun ke lapangan dan dia harus menjalani keputusan ASL. tidak ada pedoman untuk olahraga: kita membutuhkan protokol yang membatasi kompetensi ASL, jika tidak situasi ini akan terulang," sambungnya.
Sebelumnya diketahui jika saat ini terdapat setidaknya delapan pemain Bologna yang dikonfirmasi positif COVID-19 yang membuat otoritas setempat memperingatkan pertandingan melawan Inter tidak akan diizinkan.
Direktur ASL Kota Bologna, Paolo Bordon mengatakan kepada La Repubblica, bahwa pertandingan antara Bologna melawan Inter Milan sepertinya tidak bisa dilangsungkan.
“Sepertinya mereka tidak bisa bermain. kami melaksanakan perintah untuk menghentikan olahraga kompetitif,” ujar Bordon.
Sejauh ini, hanya pertandingan antara Bologna vs Inter Milan yang akan mengalami penundaan, sedangkan sembilan pertandingan lainnya pada pekan ke-20 Liga Italia akan berlangsung sesuai jadwal.
Baca juga: Inzaghi nilai laga Inter melawan Bologna tidak akan berjalan mudah