Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengumumkan susunan pengurus organisasi masa khidmat 2022-2027, yang untuk kali pertama sejak organisasi berdiri pada 1926, memasukkan tokoh-tokoh perempuan.

"Sejak awal didirikan sebenarnya tidak ada pembatasan di PBNU. Sekarang tokoh perempuan dimasukkan karena memang ada kebutuhan yang mendesak," kata Yahya Staquf di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu.

"Ada masalah-masalah besar terkait isu perempuan. Kita ajak tokoh perempuan yang paling tangguh dan kuat, seperti Ibu Khofifah yang nanti akan kita andalkan, juga Ibu Alissa," katanya.

Tokoh perempuan yang masuk dalam kepengurusan PBNU periode 2022-2027 antara lain Nafisah Sahal Mahfudz, Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid (Istri Gus Dur), dan Mahfudloh Ali Ubaid, yang ada dalam jajaran Mustasyar.

Selain itu, ada Nafisah Ali Masum, Badriyah Fayumi, dan Ida Fatimah Zaenal di jajaran A’wan (pembantu Rais Aam) serta Khofifah Indar Parawansa dan Alissa Qotrunnada Wahid (putri Gus Dur) sebagai ketua Tanfidziyah.

Alissa Wahid, yang hadir dalam acara pengumuman pengurus baru, mengatakan bahwa pelibatan tokoh perempuan dalam  kepengurusan PBNU merupakan terobosan yang sangat penting.

"Sejak awal NU kita sadari ruang perempuan sangat besar. Selama ini tokoh-tokoh perempuan NU tidak hanya mengurusi kiai tapi juga pondok putri, juga pengajian, dan kegiatan di ruang publik juga banyak diurusi Bu Nyai," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan tekad untuk meningkatkan kualitas dan memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di kalangan Nahdliyin.

"Apalagi dalam menyongsong 100 tahun usia NU, maka peran perempuan NU harus diperkuat. Peningkat akan SDM dan IPM menjadi pertimbangan serius yang harus diperjuangkan," kata dia.