Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang memberikan bantuan perbaikan dua rumah korban longsor melalui program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman setempat, antara lain karena kondisinya sesuai dengan kriteria program tersebut.

"Kita bisa ikutkan keluarga ini untuk mendapatkan program bantuan RTLH," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang yang diterima di Magelang, Jumat.

Longsor terjadi dua kali di tempat itu, pada Senin (24/1) setelah subuh dan Selasa (25/1) sore, menimpa dua rumah yang masing-masing milik warga setempat, Suryadi (48). Rumah itu, tertimpa talut rumah milik tetangganya, Basir. Tidak ada korban dalam peristiwa itu.

Baca juga: Alokasi anggaran RTLH 2022 di Batang turun drastis

"Dua rumah rusak, karena yang bawah tertimpa talut sedangkan yang atas rumahnya bengkah. Memang melihat kondisi di sini (Kelurahan Wates, red.) struktur tanahnya miring dan rawan longsor,” ujarnya.

Wali Kota Muchamad Nur Aziz dan Wakil Wali Kota M. Mansyur, beserta jajarannya mengunjungi rumah korban talut longsor di RT04/RW03 Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kamis (27/1).

"Kedatangan kami untuk membantu, mencarikan solusi, dan menyelesaikannya," ujar Aziz.

Ia menyatakan kawasan itu dengan struktur tanah miring dan rawan longsor.

Ia menjelaskan bahwa pemkot membantu korban bencana alam dalam bentuk program dan kebijakan.

Rencananya, ujar dia, dua rumah tersebut dibangun melalui program subsidi RTLH Disperkim Kota Magelang.

Selain itu, kata dua, diupayakan juga bantuan perbaikan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Magelang.

"Saya minta Bu Lurah (Lurah Wates) untuk segera menyelesaikan proses administrasi, termasuk sertifikat dan lain sebagainya, supaya segera diuruskan dan dibangun kembali. Dua rumah ini masuk dalam kategori RTLH karena hanya memiliki satu kamar saja," katanya.

Pemilik rumah, Suryadi, menyatakan berterima kasih karena pemkot berencana membantu renovasi rumahnya yang rusak akibat bencana alam tersebut.

"Sangat senang. Karena terus terang saya dan keluarga khawatir. Takut kalau ada longsor susulan," katanya.

Setelah kejadian itu, ia bersama keluarga untuk sementara waktu tinggal di rumah adiknya, di sebelahnya.

Baca juga: Jateng tambah dana pemdes tingkatkan perbaikan rumah tidak layak huni
Baca juga: Rehab 852 RTLH, Pemkab Batang siapkan empat pos anggaran