Solo (ANTARA) - Sejumlah mal atau pusat perbelanjaan di Kota Solo memilih untuk mengatur pelaksanaan kegiatan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan pengunjung di dalam mal.

Head of Marcomm Solo Paragon Lifestyle Mall Veronica Lahji di Solo, Kamis mengatakan untuk bulan Februari ini terjadi penurunan jumlah kunjungan dari bulan sebelumnya.

"Penurunannya sekitar 500-1.000 pengunjung, jumlah kunjungan dari Januari ke Februari beda drastis," katanya.

Ia mengatakan kondisi tersebut terjadi karena pihak manajemen memilih untuk meniadakan agenda khusus seperti pameran yang berdampak pada banyaknya jumlah pengunjung.

"Februari ini kami banyak cari referensi kalau Omicron di pusat kan meningkat. Di Solo beritanya (jumlah kasus) kian hari kian banyak. Jadi di bulan Februari ini kami sengaja tidak ada  pameran yang membuat pengunjung banyak. Hanya ada acara reguler tetapi tidak menimbulkan kerumunan," katanya.

Senada, Staf PR Solo Grand Mal (SGM) Irenika Kusumaningrum mengatakan untuk angka kunjungan saat ini di kisaran 5.000 orang/hari.

"Protokol kesehatan menjadi prioritas kami dari manajemen. Kami juga sudah sosialisasikan ke seluruh tenant yang menjadi mitra kerja kami untuk melakukan vaksin dan booster," katanya pada pembukaan tenant baru Mie Keprabon.

Selain itu, dikatakannya, pihak manajemen juga berupaya memaksimalkan proses perawatan fasilitas.

"Ini penting untuk memastikan area Grand Mal tetap steril," katanya.

Terkait dengan pembukaan Mie Keprabon, PR Keprabon Group Linda Sari berharap agar keberadaan Mie Keprabon bisa ikut meramaikan variasi kuliner di Solo.