Dinkes: Nakes terpapar COVID-19 di Boyolali meningkat
Selasa, 8 Maret 2022 9:48 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Puji Astutuo memberikan keterangan di Boyolali, Selasa (8/3/2022). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, menyebutkan angka tenaga kesehatan (nakes) terpapar COVID-19 pada lonjakan gelombang ketiga 2022 sebanyak 308 orang atau meningkat dibanding tahun sebelumnya yang 237 orang.
"Nakes baik di puskesmas maupun penunjang di Boyolali yang terpapar COVID-19 pada gelombang ketiga 2022 ini, mencapai 308 orang atau meningkat dibanding lonjakan gelombang kedua 2021, yakni 237 orang," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, di Boyolali, Selasa.
Meskipun angka nakes yang terpapar COVID-19 mengalami peningkatan, mayoritas mereka tanpa gejala sehingga nakes yang positif langsung menjalani isolasi mandiri (isoman) dan setelah lima hari dilakukan tes usap hasilnya negatif langsung kembali bekerja.
Menurut Puji Astuti, hal tersebut tidak mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Nakes seluruhnya sudah mendapatkan vaksin penguat sehingga yang positif setelah lima hari dilakukan tes hasilnya negatif.
Baca juga: 50 nakes di Kabupaten Kudus terkonfirmasi positif COVID-19
Dari 308 nakes yang terpapar tersebut sebagian besar sudah sembuh dan kembali bekerja. Nakes sudah mendapatkan vaksinasi penguat seluruhnya. Namun, memang masih ada beberapa nakes yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Kasus aktif baru COVID-19 di Boyolali hingga Senin (7/3) malam, ada tambahan meski cenderung menurun yakni 27 kasus sehingga totalnya menjadi 465 kasus. Secara akumulasi, di wilayah ini menjadi 28.629 kasus.
"Dari 465 kasus aktif COVID-19 itu, terdiri dari 66 kasus dirawat di rumah sakit, 396 kasus menjalani isoman dan tiga kasus menjalani isolasi terpusat (isoter)," katanya.
Angka kesembuhan warga dari COVID-19 di Boyolali juga bertambah. Hingga Senin (7/3) malam mencapai 184 kasus sehingga total menjadi 26.725 kasus atau sekitar 93,3 persen dari total yang terpapar positif. Angka kematian bertambah satu kasus sehingga menjadi 1.439 kasus atau lima persen.
Boyolali masuk zona risiko rendah COVID-19 dengan skor indeks kesehatan masyarakat (IKM) 2,51. Presentasi keterisian tempat tidur rumah sakit 89 tempat tidur atau sekitar 30 persen dari kapasitas 299 tempat tidur dari sembilan RS yang melayani pasien COVID-19.
Baca juga: 24 nakes Puskesmas di Batang positif COVID-19
Baca juga: Seorang Nakes PMI Surakarta meninggal terpapar COVID-19
Baca juga: 3 nakes Puskesmas Mertoyudan II Magelang terpapar COVID-19, pelayanan ditutup sementara
"Nakes baik di puskesmas maupun penunjang di Boyolali yang terpapar COVID-19 pada gelombang ketiga 2022 ini, mencapai 308 orang atau meningkat dibanding lonjakan gelombang kedua 2021, yakni 237 orang," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Puji Astuti, di Boyolali, Selasa.
Meskipun angka nakes yang terpapar COVID-19 mengalami peningkatan, mayoritas mereka tanpa gejala sehingga nakes yang positif langsung menjalani isolasi mandiri (isoman) dan setelah lima hari dilakukan tes usap hasilnya negatif langsung kembali bekerja.
Menurut Puji Astuti, hal tersebut tidak mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Nakes seluruhnya sudah mendapatkan vaksin penguat sehingga yang positif setelah lima hari dilakukan tes hasilnya negatif.
Baca juga: 50 nakes di Kabupaten Kudus terkonfirmasi positif COVID-19
Dari 308 nakes yang terpapar tersebut sebagian besar sudah sembuh dan kembali bekerja. Nakes sudah mendapatkan vaksinasi penguat seluruhnya. Namun, memang masih ada beberapa nakes yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Kasus aktif baru COVID-19 di Boyolali hingga Senin (7/3) malam, ada tambahan meski cenderung menurun yakni 27 kasus sehingga totalnya menjadi 465 kasus. Secara akumulasi, di wilayah ini menjadi 28.629 kasus.
"Dari 465 kasus aktif COVID-19 itu, terdiri dari 66 kasus dirawat di rumah sakit, 396 kasus menjalani isoman dan tiga kasus menjalani isolasi terpusat (isoter)," katanya.
Angka kesembuhan warga dari COVID-19 di Boyolali juga bertambah. Hingga Senin (7/3) malam mencapai 184 kasus sehingga total menjadi 26.725 kasus atau sekitar 93,3 persen dari total yang terpapar positif. Angka kematian bertambah satu kasus sehingga menjadi 1.439 kasus atau lima persen.
Boyolali masuk zona risiko rendah COVID-19 dengan skor indeks kesehatan masyarakat (IKM) 2,51. Presentasi keterisian tempat tidur rumah sakit 89 tempat tidur atau sekitar 30 persen dari kapasitas 299 tempat tidur dari sembilan RS yang melayani pasien COVID-19.
Baca juga: 24 nakes Puskesmas di Batang positif COVID-19
Baca juga: Seorang Nakes PMI Surakarta meninggal terpapar COVID-19
Baca juga: 3 nakes Puskesmas Mertoyudan II Magelang terpapar COVID-19, pelayanan ditutup sementara
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024