Warga desa di Kabupaten Batang protes kerusakan jalan
Kamis, 10 Maret 2022 18:08 WIB
Kondisi kerusakan jalan di Desa Simbangdesa, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Kamis, (10/3/2022). ANTARA/Kutnadi
Batang (ANTARA) - Warga Desa Simbangdesa, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memprotes terhadap kerusakan jalan desa yang baru dua bulan terakhir ini selesai dikerjakan mengalami rusak.
Sejumlah warga di Batang, Kamis, mengatakan bahwa kondisi jalan desa sepanjang sekitar 400 meter ini banyak aspal jalan yang mengelupas dan berlubang sehingga mengganggu pengguna jalan.
"Pengaspalan jalan desa yang baru saja selesai Desember 2021, kini sudah mulai rusak padahal bisa dikatakan baru sekitar dua bulan," kata warga Desa Simbangdesa Haryanto.
Menurut dia, konstruksi atau spesifikasi jalan tidak bagus karena baru satu bulan dilalui kendaraan sudah rusak.
Pihak pemerintah desa, kata dia, seharusnya mengetahui jika jalan desa sering dilewati kendaraan truk sehingga konstruksi jalan harus lebih kokoh atau tidak ambles.
"Kami berharap warga lain jangan emosi dengan menyalahkan sopir truk yang melalui jalan desa ini karena jika melihat kondisi jalan memang tidak sesuai dengan spesifikasinya," katanya.
Kepala Desa Simbangdesa Budiyanto mengaku bahwa memang ada kerusakan jalan desa itu karena sering dilalui kendaraan berat.
"Ya, kami menyadari banyak lalu lalang kendaraan berat yang melalui jalan itu sedang spesifikasi jalan tidak memenuhi atau tidak sesuai," katanya.
Ia mengatakan alokasi anggaran pengerjaan jalan itu yang dibiayai dari bantuan Pemeprov Jawa Tengah sebesar Rp200 juta masih menjadi tanggung jawab kontraktor CV 35 Pekalongan.
"Masa pemeliharaan jalan masih menjadi tanggung jawab kontraktor dan siap dilakukan perbaikan," katanya.
Sejumlah warga di Batang, Kamis, mengatakan bahwa kondisi jalan desa sepanjang sekitar 400 meter ini banyak aspal jalan yang mengelupas dan berlubang sehingga mengganggu pengguna jalan.
"Pengaspalan jalan desa yang baru saja selesai Desember 2021, kini sudah mulai rusak padahal bisa dikatakan baru sekitar dua bulan," kata warga Desa Simbangdesa Haryanto.
Menurut dia, konstruksi atau spesifikasi jalan tidak bagus karena baru satu bulan dilalui kendaraan sudah rusak.
Pihak pemerintah desa, kata dia, seharusnya mengetahui jika jalan desa sering dilewati kendaraan truk sehingga konstruksi jalan harus lebih kokoh atau tidak ambles.
"Kami berharap warga lain jangan emosi dengan menyalahkan sopir truk yang melalui jalan desa ini karena jika melihat kondisi jalan memang tidak sesuai dengan spesifikasinya," katanya.
Kepala Desa Simbangdesa Budiyanto mengaku bahwa memang ada kerusakan jalan desa itu karena sering dilalui kendaraan berat.
"Ya, kami menyadari banyak lalu lalang kendaraan berat yang melalui jalan itu sedang spesifikasi jalan tidak memenuhi atau tidak sesuai," katanya.
Ia mengatakan alokasi anggaran pengerjaan jalan itu yang dibiayai dari bantuan Pemeprov Jawa Tengah sebesar Rp200 juta masih menjadi tanggung jawab kontraktor CV 35 Pekalongan.
"Masa pemeliharaan jalan masih menjadi tanggung jawab kontraktor dan siap dilakukan perbaikan," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pemkab Banyumas dorong desa wisata menjadi alternatif liburan akhir tahun
17 December 2025 14:30 WIB
HMP PGSD UMS raih juara 2 Anugerah Abdidaya Ormawa 2025 melalui Terobosan 6 Pojok pada Desa Cerdas
12 December 2025 13:08 WIB
Warga Desa Dawung wujudkan ketahanan pangan dengan menanam sayuran di polybag
11 December 2025 8:41 WIB
71 desa di Kabupaten Kudus siapkan lahan untuk pembangunan gedung koperasi desa
10 December 2025 15:38 WIB
Sebanyak 136 desa di Kabupaten Demak sediakan lahan untuk pembangunan gedung kopdes
08 December 2025 16:39 WIB
Ketua DPRD Jateng Sumanto nanggap reog dan resmikan pengaspalan Jalan Desa Dawung
08 December 2025 16:00 WIB