Semarang (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan, menandatangani kerja sama penerapan Program Desa Inklusif sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Program Desa Inklusif bertujuan membuat tatanan masyarakat yang mengakui, menghormati, memenuhi, melindungi hak-hak seluruh masyarakat, termasuk mereka masyarakat rentan dan marginal," kata Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.

Ganjar mengaku senang karena Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan sejumlah kepala desa sangat terbuka menerima program itu serta mendukung semua program kerja sama yang bertujuan menyejahterakan masyarakat.
 
Selain program desa inklusif ini, pihaknya juga mendiskusikan kerja sama desa kembar atau sister village berupa  kerja sama di sektor wisata, BUMDes, teknologi informasi desa, dan lainnya.

"Saya kira ada banyak program yang bisa dikerjasamakan. Salah satunya hari ini, bagaimana mewujudkan desa inklusif. Kami mendampingi pembangunan desa inklusif ini dengan harapan apa yang menjadi kehendak masyarakat bisa ditampung sebagai cara untuk maju dan sejahtera bersama," ujarnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo temui ulama NU di Makassar

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyambut baik program kerja sama Program Desa Inklusif karena program itu sangat bagus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami tentu menyambut baik program ini karena dalam pembangunan, kita mengenal teori Pentahelix, salah satunya dengan perguruan tinggi dan para alumninya seperti ini sehingga kami membuka diri kepada siapapun yang ingin kerja sama untuk menjadikan Gowa lebih baik dan masyarakat sejahtera," kata Adnan.

Dirinya juga mengapresiasi langkah Ganjar yang ingin menjalin kerja sama sister village antara Pemkab Gowa dengan Pemprov Jateng.

"Desa kembar tentu kami sambut baik. Kami akan segera studi banding ke Jawa Tengah dan mengajak kawan-kawan kades belajar dari sana," ujarnya. (LHP)

Baca juga: Ganjar Pranowo ziarah ke makam Sultan Hasanuddin dan Pangeran Diponegoro