Chicago (ANTARA) - Harga emas kembali naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), sehingga memperpanjang reli untuk hari keempat berturut-turut ditopang oleh dolar AS yang lebih lemah dan imbal hasil obligasi yang anjlok di tengah pembicaraan tentang resesi ekonomi Amerika Serikat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, menguat lagi 5,9 dolar AS atau 0,33 persen, menjadi ditutup pada 1.787,70 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di 1.791,90 dolar AS. Emas telah jatuh ke posisi terendah 11-bulan di 1.678,40 dolar AS pada 21 Juli.

Emas berjangka terangkat 12,6 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1,781,80 dolar AS pada Jumat (29/7), setelah melonjak 31,20 dolar AS atau 1,8 persen menjadi 1.750,30 dolar AS pada Kamis (28/7), dan bertambah 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.719,10 dolar AS pada Rabu (27/7).

Dolar yang diperdagangkan berlawanan dengan emas, jatuh untuk hari keempat berturut-turut. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, mencapai level terendah hampir tiga minggu di 105,11, setelah mencapai tertinggi dua dekade di 109,14 pada 14 Juli.

Imbal hasil obligasi AS juga merosot, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang menjadi acuan mencapai level terendah lima bulan di 2,584 persen.