BI kembalikan kejayaan produksi bawang putih di Jateng
Rabu, 3 Agustus 2022 21:40 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra pada Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah (Forum Pusaka Jateng), di salah satu hotel di Semarang, Rabu (3/8/2022). ANTARA/Nur Istibsaroh
Semarang (ANTARA) - Bank Indonesia berupaya mengembalikan kejayaan produksi bawang putih di Jawa Tengah salah satunya dengan learning center bawang putih yang berada di Kabupaten Tegal. Langkah tersebut ditempuh setelah BI sukses dengan learning center bawang merah
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra menjelaskan pada tahun 1990an, produksi bawang putih di Kabupaten Tegal berada pada puncak kejayaan karena memang lokasinya yang mendukung berada di Guci.
"Sekitar lima tahun lalu kami mengembangkan learning center bawang merah dan berhasil produksinya nomor satu. Nah, yang belum bawang putih. Ini yang coba kami copy paste. Produksi bawang putih sempat berjaya dan kami kembali mengangkatnya. Kami membangkitkan kembali dengan membuat learning center bawang putih," kata Rahmat.
Hal tersebut disampaikan Rahmat seusai acara Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah (Forum Pusaka Jateng), di salah satu hotel di Semarang, Rabu (3/8).
Tidak sekadar menghasilkan bawang putih, Rahmat juga berharap Jateng dapat menghasilkan bibit-bibit bawang putih berkualitas, sehingga keberlangsungan untuk memproduksi bawang putih dapat terjaga.
Baca juga: Program minyak goreng murah tekan inflasi di Purwokerto-Cilacap
Untuk penyerapan pasar dari produksi bawang putih, Rahmat memastikan tidak akan sulit karena tingginya kebutuhan tidak hanya di Jawa Tengah tetapi juga di daerah lain.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik learning center bawang putih di Tegal, karena sebelumnya juga ada di daerah lain di Jawa Tengah dan berharap bisa berkontribusi pada pemenuhan pasokan, sehingga dapat mengurangi impor.
"Impor boleh, tapi jangan banyak-banyak. Intervensi terus dilakukan termasuk pemerintah daerah tidak boleh duduk manis," kata Ganjar.
Rahmat menambahkan learning centre bawang putih di Tegal merupakan kolaborasi dengan Kantor Perwakilan BI Tegal yang telah membangun fasilitas learning centre berupa gedung bangsal belajar dan greenhouse senilai Rp367 juta melalui anggaran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) tahun 2021, sedangkan pada 2022 Kantor Perwakilan BI akan membantu penataan infrastruktur lingkungan dan sarana sarana pembelajaran sebesar Rp300 juta.
Learning centre tersebut akan diresmikan pada Agustus 2022 dan selanjutnya akan dikelola oleh Kelompok Tani Berkah Tani Tuwel di bawah binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan pemerintah kabupaten setempat.
Dalam kesempatan tersebut Rahmat dan Ganjar masing-masing menjelaskan mengenai beragam upaya untuk mengendalikan inflasi salah satunya dalam melakukan operasi pasar.
Baca juga: Bupati Banyumas genjot potensi ekspor produk UMKM
Baca juga: BI Surakarta perkuat komunitas pelaku usaha melalui Kenduren UMKM
Baca juga: Dorong penggunaan QRIS, BI gelar Angkringan Digital 2022
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra menjelaskan pada tahun 1990an, produksi bawang putih di Kabupaten Tegal berada pada puncak kejayaan karena memang lokasinya yang mendukung berada di Guci.
"Sekitar lima tahun lalu kami mengembangkan learning center bawang merah dan berhasil produksinya nomor satu. Nah, yang belum bawang putih. Ini yang coba kami copy paste. Produksi bawang putih sempat berjaya dan kami kembali mengangkatnya. Kami membangkitkan kembali dengan membuat learning center bawang putih," kata Rahmat.
Hal tersebut disampaikan Rahmat seusai acara Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah (Forum Pusaka Jateng), di salah satu hotel di Semarang, Rabu (3/8).
Tidak sekadar menghasilkan bawang putih, Rahmat juga berharap Jateng dapat menghasilkan bibit-bibit bawang putih berkualitas, sehingga keberlangsungan untuk memproduksi bawang putih dapat terjaga.
Baca juga: Program minyak goreng murah tekan inflasi di Purwokerto-Cilacap
Untuk penyerapan pasar dari produksi bawang putih, Rahmat memastikan tidak akan sulit karena tingginya kebutuhan tidak hanya di Jawa Tengah tetapi juga di daerah lain.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik learning center bawang putih di Tegal, karena sebelumnya juga ada di daerah lain di Jawa Tengah dan berharap bisa berkontribusi pada pemenuhan pasokan, sehingga dapat mengurangi impor.
"Impor boleh, tapi jangan banyak-banyak. Intervensi terus dilakukan termasuk pemerintah daerah tidak boleh duduk manis," kata Ganjar.
Rahmat menambahkan learning centre bawang putih di Tegal merupakan kolaborasi dengan Kantor Perwakilan BI Tegal yang telah membangun fasilitas learning centre berupa gedung bangsal belajar dan greenhouse senilai Rp367 juta melalui anggaran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) tahun 2021, sedangkan pada 2022 Kantor Perwakilan BI akan membantu penataan infrastruktur lingkungan dan sarana sarana pembelajaran sebesar Rp300 juta.
Learning centre tersebut akan diresmikan pada Agustus 2022 dan selanjutnya akan dikelola oleh Kelompok Tani Berkah Tani Tuwel di bawah binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan pemerintah kabupaten setempat.
Dalam kesempatan tersebut Rahmat dan Ganjar masing-masing menjelaskan mengenai beragam upaya untuk mengendalikan inflasi salah satunya dalam melakukan operasi pasar.
Baca juga: Bupati Banyumas genjot potensi ekspor produk UMKM
Baca juga: BI Surakarta perkuat komunitas pelaku usaha melalui Kenduren UMKM
Baca juga: Dorong penggunaan QRIS, BI gelar Angkringan Digital 2022
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Habibie Democracy Forum 2024, wadah strategis bahas masa depan demokrasi Indonesia
13 November 2024 15:34 WIB
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB