Hingga Juli 2022, BSI Regional VII Semarang catatkan pembiayaan UMKM Rp3,2 triliun
Senin, 29 Agustus 2022 19:59 WIB
Regional CEO PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional VII Semarang Imam Hidayat Sunarto saat menghadiri gathering vendor Rumah Sakit Aisyiyah bersama PT BSI KC Kudus A. Yani 2 di Hotel Griptha Kudus, Jawa Tengah, Senin (29/8/2022). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.
Kudus (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional VII Semarang mencatat penyaluran pembiayaan terhadap sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga Juli 2022 sebesar Rp3,2 triliun.
"Dari total portofolio pembiayaan UMKM tersebut, jumlah pelaku usaha yang mendapatkan pinjaman permodalan mencapai 22.000 debitur yang tersebar di Jateng dan DIY," kata Regional CEO PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional VII Semarang Imam Hidayat Sunarto di Kudus, Senin.
Dalam kesempatan itu, Imam didampingi Branch Manager BSI Kantor Cabang Kudus A Yani 2 Hadi Suseno menghadiri gathering vendor Rumah Sakit Aisyiyah bersama PT BSI KC Kudus A. Yani 2 di Hotel Griptha Kudus.
Menurut dia, jumlah tersebut masih bisa ditingkatkan, terlebih alokasi penyaluran kredit dari KUR juga masih tersedia cukup besar karena kuota nasional mencapai Rp7 triliun.
Dalam penyaluran KUR, kata dia, masing-masing wilayah tidak ada pembatasan alokasi, sehingga pelaku usaha yang hendak mengakses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih sangat terbuka.
Ia mengakui dari pembiayaan UMKM saat ini, terbesar penyaluran kreditnya berasal dari KUR. Sedangkan realisasi KUR dari periode Januari-Juli 2022 mencapai Rp500 miliar.
Sementara penyaluran kredit KUR dan mikro se-Kabupaten Kudus hingga 25 Agustus 2022 sebesar Rp82 miliar. Sedangkan, realisasi sampai dengan 25 Agustus 2022 mencapai Rp18 miliar atau tumbuh 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Terkait sinergi dengan RS Aisyiyah Kudus, ia juga menyambut baik dan nantinya kerja sama tersebut juga bisa diperluas, termasuk bersinergi dengan para vendor rumah sakit tersebut.
"Insya Allah seluruh proyek yang dikerjasamakan merupakan rezeki yang halal dan diberkahi. Kami hadir memberi layanan keuangan dan ada dewan pengawas syariah yang memastikan setiap transaksi sesuai ketentuan perbankan syariah," ujarnya.
Baca juga: BSI Jateng catat penyaluran KUR Rp1,7 triliun
Dengan demikian, menurut dia, sumber rezeki yang halal dikelola dengan prinsip syariah, tentunya akan mendapatkan keberkahan.
Direktur RS Aisyiyah Kudus Hilal Ariadi mengakui acara ini memang baru pertama kali digelar. Sedangkan tujuan utamanya bersinergi untuk mempererat jalinan silaturahmi sehingga tidak sekadar ikatan kontrak kerja.
Ia juga mengungkapkan BSI saat ini merupakan mitra yang mendukung program pembangunan RS Aisyiyah secara berkesinambungan.
"Dari total portofolio pembiayaan UMKM tersebut, jumlah pelaku usaha yang mendapatkan pinjaman permodalan mencapai 22.000 debitur yang tersebar di Jateng dan DIY," kata Regional CEO PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional VII Semarang Imam Hidayat Sunarto di Kudus, Senin.
Dalam kesempatan itu, Imam didampingi Branch Manager BSI Kantor Cabang Kudus A Yani 2 Hadi Suseno menghadiri gathering vendor Rumah Sakit Aisyiyah bersama PT BSI KC Kudus A. Yani 2 di Hotel Griptha Kudus.
Menurut dia, jumlah tersebut masih bisa ditingkatkan, terlebih alokasi penyaluran kredit dari KUR juga masih tersedia cukup besar karena kuota nasional mencapai Rp7 triliun.
Dalam penyaluran KUR, kata dia, masing-masing wilayah tidak ada pembatasan alokasi, sehingga pelaku usaha yang hendak mengakses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih sangat terbuka.
Ia mengakui dari pembiayaan UMKM saat ini, terbesar penyaluran kreditnya berasal dari KUR. Sedangkan realisasi KUR dari periode Januari-Juli 2022 mencapai Rp500 miliar.
Sementara penyaluran kredit KUR dan mikro se-Kabupaten Kudus hingga 25 Agustus 2022 sebesar Rp82 miliar. Sedangkan, realisasi sampai dengan 25 Agustus 2022 mencapai Rp18 miliar atau tumbuh 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Terkait sinergi dengan RS Aisyiyah Kudus, ia juga menyambut baik dan nantinya kerja sama tersebut juga bisa diperluas, termasuk bersinergi dengan para vendor rumah sakit tersebut.
"Insya Allah seluruh proyek yang dikerjasamakan merupakan rezeki yang halal dan diberkahi. Kami hadir memberi layanan keuangan dan ada dewan pengawas syariah yang memastikan setiap transaksi sesuai ketentuan perbankan syariah," ujarnya.
Baca juga: BSI Jateng catat penyaluran KUR Rp1,7 triliun
Dengan demikian, menurut dia, sumber rezeki yang halal dikelola dengan prinsip syariah, tentunya akan mendapatkan keberkahan.
Direktur RS Aisyiyah Kudus Hilal Ariadi mengakui acara ini memang baru pertama kali digelar. Sedangkan tujuan utamanya bersinergi untuk mempererat jalinan silaturahmi sehingga tidak sekadar ikatan kontrak kerja.
Ia juga mengungkapkan BSI saat ini merupakan mitra yang mendukung program pembangunan RS Aisyiyah secara berkesinambungan.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Program TJSL Hari Listrik, PLN Icon Plus SBU Regional JBT bantu internet gratis
04 November 2024 13:39 WIB
Ini cerita SMAN 11 Semarang bisa sabet gelar juara Regional AXIS Nation Cup 2024
18 October 2024 12:37 WIB
Pertamina Patra Niaga JBT catat kenaikan konsumsi BBM dan LPG di libur Maulid Nabi
19 September 2024 15:43 WIB
Bank Jateng raih penghargaan pada ajang Indonesia Best Digital Finance Award 2024
30 August 2024 10:48 WIB
Baznas berikan penghargaan Muzzaki ke Aviation Fuel Terminal Ahmad Yani JBT
25 August 2024 21:12 WIB