Stabil, harga kebutuhan pokok di Purwokerto
Rabu, 14 September 2022 21:18 WIB
Pedagang di Pasar Manis, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng. ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, relatif stabil pascapenyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) pada 3 September 2022.
Dari pantauan di Pasar Manis, Purwokerto, Rabu, harga beberapa kebutuhan pokok masyarakat malah cenderung turun.
Sejumlah kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami penurunan harga di antaranya telur ayam ras yang sebelumnya Rp27.500 per kilogram, turun menjadi Rp26.500/kg.
Selain itu, harga cabai merah besar turun dari Rp80.000/kg menjadi Rp75.000/kg.
"Harga beberapa jenis cabai dalam beberapa hari terakhir memang cenderung turun seiring dengan lancarnya pasokan dari petani," kata Anjar, salah seorang pedagang sayur di Pasar Manis.
Sementara untuk harga komoditas sayuran lainnya, kata dia, relatif stabil karena pasokannya tetap terjaga dan tidak ada lonjakan permintaan dari konsumen.
Dia mengakui penyesuaian harga BBM yang berlangsung sejak tanggal 3 September 2022 hingga sekarang belum berdampak terhadap lonjakan harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Kalau ada kenaikan harga BBM, biasanya distributor akan segera menaikkan harga komoditas sayuran dan kebutuhan pokok masyarakat lainnya dengan alasan menyesuaikan lonjakan biaya distribusi," katanya.
Salah seorang pedagang telur, Triono mengakui harga telur ayam ras justru mengalami penurunan meskipun pemerintah telah menaikkan harga BBM.
Menurut dia, penurunan harga telur ayam ras itu berlangsung secara bertahap setelah bantuan pangan nontunai (BPNT) selesai disalurkan oleh pemerintah.
Saat penyaluran BPNT masih berlangsung, kata dia, harga telur ayam ras di Banyumas sempat mencapai Rp33.000/kg karena sebagian besar telur yang dihasilkan peternak terserap untuk memenuhi program bantuan sosial tersebut.
Dengan demikian, lanjut dia, pasokan telur ayam ras untuk pedagang menjadi berkurang dan berdampak terhadap kenaikan harga.
"Nah, dengan adanya kenaikan harga BBM, biasanya harga telur ikut terdampak karena harga pakan akan ikut naik dan biaya distribusi bertambah," katanya.
Akan tetapi sampai saat ini, kata dia, kenaikan harga BBM belum berdampak terhadap lonjakan harga telur ayam ras.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Titik Pudji Astuti mengakui penyesuaian harga BBM belum berdampak terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional.
"Dari pantauan kami, hingga saat ini harga kebutuhan pokok masyarakat masih stabil dan terkendali," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional agar tetap terkendali.
Dari pantauan di Pasar Manis, Purwokerto, Rabu, harga beberapa kebutuhan pokok masyarakat malah cenderung turun.
Sejumlah kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami penurunan harga di antaranya telur ayam ras yang sebelumnya Rp27.500 per kilogram, turun menjadi Rp26.500/kg.
Selain itu, harga cabai merah besar turun dari Rp80.000/kg menjadi Rp75.000/kg.
"Harga beberapa jenis cabai dalam beberapa hari terakhir memang cenderung turun seiring dengan lancarnya pasokan dari petani," kata Anjar, salah seorang pedagang sayur di Pasar Manis.
Sementara untuk harga komoditas sayuran lainnya, kata dia, relatif stabil karena pasokannya tetap terjaga dan tidak ada lonjakan permintaan dari konsumen.
Dia mengakui penyesuaian harga BBM yang berlangsung sejak tanggal 3 September 2022 hingga sekarang belum berdampak terhadap lonjakan harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Kalau ada kenaikan harga BBM, biasanya distributor akan segera menaikkan harga komoditas sayuran dan kebutuhan pokok masyarakat lainnya dengan alasan menyesuaikan lonjakan biaya distribusi," katanya.
Salah seorang pedagang telur, Triono mengakui harga telur ayam ras justru mengalami penurunan meskipun pemerintah telah menaikkan harga BBM.
Menurut dia, penurunan harga telur ayam ras itu berlangsung secara bertahap setelah bantuan pangan nontunai (BPNT) selesai disalurkan oleh pemerintah.
Saat penyaluran BPNT masih berlangsung, kata dia, harga telur ayam ras di Banyumas sempat mencapai Rp33.000/kg karena sebagian besar telur yang dihasilkan peternak terserap untuk memenuhi program bantuan sosial tersebut.
Dengan demikian, lanjut dia, pasokan telur ayam ras untuk pedagang menjadi berkurang dan berdampak terhadap kenaikan harga.
"Nah, dengan adanya kenaikan harga BBM, biasanya harga telur ikut terdampak karena harga pakan akan ikut naik dan biaya distribusi bertambah," katanya.
Akan tetapi sampai saat ini, kata dia, kenaikan harga BBM belum berdampak terhadap lonjakan harga telur ayam ras.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Titik Pudji Astuti mengakui penyesuaian harga BBM belum berdampak terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional.
"Dari pantauan kami, hingga saat ini harga kebutuhan pokok masyarakat masih stabil dan terkendali," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional agar tetap terkendali.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024