Kudus (ANTARA) - Penyaluran bantuan set top box (STB) televisi digital untuk rumah tangga miskin (RTM) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dijadwalkan mulai Oktober 2022, menyusul pemenang tender sudah siap salurkan STB tersebut.

"Kami sudah adakan rapat koordinasi dengan pihak kecamatan untuk disampaikan kepada masing-masing desa bahwa dalam bulan ini akan ada pembagian STB televisi digital," kata Kepala Dinas Kominfo Kudus Yusi Sasepti di Kudus, Rabu.

Dikatakan bahwa distribusi alat tersebut ditargetkan selesai pada tanggal 20 Oktober 2022.

Daftar penerima bantuan, kata dia, sudah tersedia nama dan alamat yang bersumber dari data program Penyasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang telah dikirimkan Dirjen Dukcapil ke Dinas Dukcapil Kudus.

Masing-masing calon penerima bantuan STB tersebut sebelumnya juga sudah diverifikasi oleh dinas pemberdayaan masyarakat dan desa serta dinas kependudukan dan pencatatan sipil (disdukcapil) guna pastikan bantuannya benar-benar tepat sasaran.

Yusi Sasepti menyebutkan jumlah warga setempat yang akan menerima bantuan alat tersebut sebanyak 17.433 keluarga penerima manfaat (KPM) dan 1.927 KPM sebagai cadangan.

"Untuk Kabupaten Kudus, distribusi akan dilaksanakan oleh Modibox dari PT Pura," ujarnya.

Yusi mengatakan bahwa penerima bantuan tidak sekadar menerima alat, tetapi sekaligus akan mendapat pelayanan pemasangan hingga televisinya bisa menangkap siaran TV digital.

Berdasarkan laman kominfo.go.id menjelaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika akan melaksanakan penghentian siaran televisi analog (analog switch off/ASO) secara bertahap.

Kepala Dinas Kominfo Kudus menginformasikan bahwa penerapan ASO tiga tahap, yakni: tahap pertama mulai 30 April 2022 di 56 wilayah layanan; tahap kedua paling lambat 25 Agustus 2022, dan tahap ketiga pada tanggal 2 November 2022. Total ada 112 wilayah layanan siaran di 341 kabupaten dan kota yang menjadi wilayah implementasi ASO.

Ia menjelaskan bahwa STB merupakan alat bantu penerima siaran digital yang berfungsi untuk mengonversi dan mengompresi sinyal digital sehingga televisi analog dapat menerima siaran TV digital.