Peringati Hari Wayang Dunia, Boyolali gelar Festival Dalang Bocah
Sabtu, 5 November 2022 16:49 WIB
Ki Dalang Kondang Kalimosodo menampilkan kebolehan mendalang dalam Festival Dalang Bocah 2022 di Sanggar SKWL Nusantara, Desa Tegalsari, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (5/11/2022). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali (ANTARA) - Siswa taman kanak-kanak hingga sekolah dasar dari berbagai daerah di Pulau Jawa mengikuti Festival Dalang Bocah 2022 yang pada Sabtu digelar di Sanggar Sedulur Ki Wartoyo Langgeng Nusantara di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, untuk memperingati Hari Wayang Dunia.
Festival Dalang Bocah 2022 yang untuk pertama kali digelar oleh Sanggar Sedulur Ki Wartoyo Langgeng (SKWL) Nusantara Boyolali tersebut ditujukan untuk mengenalkan seni wayang kulit kepada masyarakat, khususnya anak-anak.
"Kami berharap dengan digelar festival dalang bocah ini, seni budaya wayang semakin dicintai dan tetap di hati warga masyarakat, semakin berkembang dan jaya," kata Pemimpin Sanggar SKWL Nusantara Boyolali Ki Gondo Wartoyo.
Ia mengatakan bahwa festival dalang bocah diikuti oleh 23 anak usia taman kanak-kanak hingga sekolah dasar dari daerah-daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Peserta festival antara lain berasal dari Boyolali, Pati, Semarang, dan Surakarta (Jawa Tengah); Gunung Kidul (D.I. Yogyakarta); serta Pacitan dan Madiun (Jawa Timur).
Festival yang digelar untuk memperingati Hari Wayang Dunia tanggal 7 November tersebut dijadwalkan berlangsung dua hari dari Sabtu sampai Minggu (6/11).
Dalam festival itu, setiap dalang cilik diberi waktu maksimal 35 menit untuk menampilkan lakon wayang pilihan mereka.
Dalang bocah Ki Kondang Kalimosodo dari Sanggar SKWL Nusantara Boyolali tampil pada pembukaan festival dengan iringan tabuhan gamelan dari anggota Sanggar SKWL Nusantara yang meliputi pelajar taman kanak-kanak hingga sekolah dasar.
Jasin Mustofa Selin (6), peserta festival dari Desa Segawuh Karangdowo di Kabupaten Klaten, suka wayang kulit dan bercita-cita menjadi dalang terkenal.
Dia belajar mendalang sejak usia dini dari ibunya, seorang penabuh kendang yang ikut mengiringi penampilan Ki Dalang Tikno asal Klaten.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto mendukung penyelenggaraan festival dalang bocah untuk mengenalkan wayang kepada anak-anak sekaligus melestarikan seni wayang.
"Saya bangga anak-anak mencintai warisan budaya luhur yakni wayang kulit. Wayang kulit itu luar biasa, ada unsur musik, tari, cerita, hiburan atau tontonan, dan juga berisi tuntutan, nasihat, menjadi edukasi bagi anak-anak," kata Darmanto.
Kegiatan festival dalang bocah didahului dengan kirab 35 wayang yang tingginya satu meter serta pemberian santunan kepada anak yatim piatu.
Baca juga: Upaya membangkitkan kembali kecintaan remaja pada wayang
Baca juga: Dalang Ki Manteb Soedarsono wafat
Festival Dalang Bocah 2022 yang untuk pertama kali digelar oleh Sanggar Sedulur Ki Wartoyo Langgeng (SKWL) Nusantara Boyolali tersebut ditujukan untuk mengenalkan seni wayang kulit kepada masyarakat, khususnya anak-anak.
"Kami berharap dengan digelar festival dalang bocah ini, seni budaya wayang semakin dicintai dan tetap di hati warga masyarakat, semakin berkembang dan jaya," kata Pemimpin Sanggar SKWL Nusantara Boyolali Ki Gondo Wartoyo.
Ia mengatakan bahwa festival dalang bocah diikuti oleh 23 anak usia taman kanak-kanak hingga sekolah dasar dari daerah-daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Peserta festival antara lain berasal dari Boyolali, Pati, Semarang, dan Surakarta (Jawa Tengah); Gunung Kidul (D.I. Yogyakarta); serta Pacitan dan Madiun (Jawa Timur).
Festival yang digelar untuk memperingati Hari Wayang Dunia tanggal 7 November tersebut dijadwalkan berlangsung dua hari dari Sabtu sampai Minggu (6/11).
Dalam festival itu, setiap dalang cilik diberi waktu maksimal 35 menit untuk menampilkan lakon wayang pilihan mereka.
Dalang bocah Ki Kondang Kalimosodo dari Sanggar SKWL Nusantara Boyolali tampil pada pembukaan festival dengan iringan tabuhan gamelan dari anggota Sanggar SKWL Nusantara yang meliputi pelajar taman kanak-kanak hingga sekolah dasar.
Jasin Mustofa Selin (6), peserta festival dari Desa Segawuh Karangdowo di Kabupaten Klaten, suka wayang kulit dan bercita-cita menjadi dalang terkenal.
Dia belajar mendalang sejak usia dini dari ibunya, seorang penabuh kendang yang ikut mengiringi penampilan Ki Dalang Tikno asal Klaten.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto mendukung penyelenggaraan festival dalang bocah untuk mengenalkan wayang kepada anak-anak sekaligus melestarikan seni wayang.
"Saya bangga anak-anak mencintai warisan budaya luhur yakni wayang kulit. Wayang kulit itu luar biasa, ada unsur musik, tari, cerita, hiburan atau tontonan, dan juga berisi tuntutan, nasihat, menjadi edukasi bagi anak-anak," kata Darmanto.
Kegiatan festival dalang bocah didahului dengan kirab 35 wayang yang tingginya satu meter serta pemberian santunan kepada anak yatim piatu.
Baca juga: Upaya membangkitkan kembali kecintaan remaja pada wayang
Baca juga: Dalang Ki Manteb Soedarsono wafat
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Persatuan Pedalangan Indonesia Kabupaten Batang fokus kaderisasi dalang cilik berbakat
08 November 2022 15:55 WIB, 2022
Wabup harapkan Banyumas bisa gelar festival dalang anak tingkat nasional
04 September 2022 18:24 WIB, 2022
Dalang muda perlu adaptasi agar tetap bisa gelar pertunjukan wayang
29 November 2021 15:14 WIB, 2021