Semarang (ANTARA) - PT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen menghadirkan energi untuk negeri dengan mengangkut bahan mentah pembuatan elpiji berupa propana dan butana dari Amerika dan Timur Tengah, kata Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri. 

Irfan Zainul Fikri saat ditemui di Semarang, Jumat (28/10) menjelaskan pengangkutan bahan mentah dari Tanjung Sekong ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dilakukan oleh Kapal Gas Attaka dengan jarak tempuh 10 jam dalam kondisi normal.

"Kami membawa (propana dan butana,red.) ke Tanjung Sekong dan temporary di Situbondo (Kalbut Situbondo,red.)," kata Irfan yang menjelaskan bahan utama pembuatan elpiji tersebut perlu dicampur dengan komposisi tertentu, tidak langsung didistribusikan ke masyarakat.

Irfan menjelaskan, setelah kapal merapat ke Pelabuhan Dalam Tanjung Emas, dilakukan bongkar muatan yang akan langsung diterima tangki-tangki penampungan yang selanjutnya dipindahkan ke truk tangki khusus elpiji. Truk tangki elpiji tersebut yang kemudian membawa ke SPBE dan masyarakat menerima sudah menerima elpiji dalam bentuk tabung 3 kg atau 12 kg. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Pertamina Trans Kontinental Imam Bustomi menambahkan pihaknya yang membantu seluruh yang berkaitan dengan surat menyurat dan kelengkapan dokumen kapal milik PIS.

"Sebelum kapal merapat ke Pelabuhan Dalam Tanjung Emas, PIS akan menghubungi PT PTK untuk mengurus seluruh dokumen termasuk pengiriman kapal pandu dan kapal tunda agar kapal bisa merapat ke dermaga," kata Imam Bustomi.

PT PTK, lanjut Imam Bustomi menjelaskan, pihaknya akan menayakan seluruh yang berkaitan dengan dokumen sampai dengan kesehatan dari para kru kapal, dan setelah seluruh administrasi beres, kapal PIS akan mendapatkan izin atau bendera untuk merapat.

Imam Bustomi menyebutkan untuk di Pelabuhan Tanjung Emas, PT PTK memiliki dua unit armada tugboat, tiga morine boat, dan satu kapal untuk patroli dengan 92 kru.