Sarawak MoU Malaysia Airlines dan NG Traveler bidik wisatawan Inggris
Rabu, 9 November 2022 17:00 WIB
Group Chief Executive Officer of Malaysia Airlines Berhad Captain Izham Ismail (duduk kiri) dan STB CEO Sharzede Datu Salleh Askor (duduk kanan) saat penandatanganan nota kesepahaman antara STB dan Malaysia Airlines Berhad (MAB), London, 7 November 2022 (HO-STB)
Semarang (ANTARA) - Sarawak Tourism Board (STB) dan Malaysia Airlines Berhad (MAB) menyepakati nota kesepahaman (MoU) dengan menargetkan pasar wisatawan dari Inggris melalui kampanye pemasaran bersama pada tahun 2023.
STB mengikuti pameran selama tiga hari dengan menampilkan keindahan lingkungan, alam dan budaya Sarawak bagi warga Inggris dalam London Excel's World Travel Market. Ikut serta dalam pameran tersebut National Geographic (NG) Traveler (Inggris Raya).
Dalam rilis yang diterima di Semarang, Rabu, berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada 7 November 2022 itu, Sarawak akan menjadi tujuan ekowisata unik dengan berbagai keragaman mulai dari lingkungan hutan yang masih lebat serta beraneka satwa liar seperti orangutan hingga burung langka.
Chief Executive Officer Sarawak Tourism Board Sharzede Datu Haji Salleh Askor menyampaikan dengan pembukaan kembali pintu perbatasan pada April 2022, kedatangan pengunjung ke Sarawak dari Inggris berada di peringkat 6 dalam grafik dengan pertumbuhan 7.238,27 persen pada periode Januari hingga September 2022.
"Saya yakin dengan kolaborasi terbaru ini dengan Malaysia Airlines dan National Geographic (NG) Traveler akan menarik lebih banyak pengunjung dari Inggris ke Sarawak setelah ini," kata dia.
Group Chief Executive Officer Malaysia Airlines Berhad Kapten Izham Ismail menambahkan, Malaysia Airlines sebagai satu-satunya maskapai non-stop yang mengoperasikan penerbangan langsung dari London ke Kuala Lumpur, terus melihat permintaan yang stabil dalam pertumbuhan dan faktor beban yang sehat untuk pemesanan ke depan pada penerbangan kami.
"Kami berharap dapat menyambut lebih banyak pelancong dari Inggris dan pasar tetangga lainnya ke negara ini untuk menjelajahi beragam budaya, keramahan yang hangat, dan makanan lezat yang ditawarkan Malaysia, didukung oleh layanan Perhotelan Malaysia yang tak ada bandingannya di sepanjang perjalanan mereka," ujar dia.
Ia melanjutkan, dengan semakin memperkuat kemitraan dengan STB, dapat memberi kemudahan bagi wisatawan untuk penerbangan lanjutan ke Sarawak melalui maskapai Firefly dan MASwings, dalam menjelajahi negeri "Rangkong".
Malaysia Airlines terbang dua kali sehari pada rute utama non-stop London ke Kuala Lumpur, dengan koneksi lanjutan tanpa batas ke kota-kota di Sarawak yaitu Kuching, Sibu, Bintulu dan Miri. Sedangkan MASwings mengoperasikan layanan udara pedesaan ke kota-kota kecil di negara bagian termasuk Mukah, Mulu dan Limbang.
Rute London-Kuala Lumpur dioperasikan oleh Airbus A350 yang canggih dan hemat bahan bakar, dengan fitur khas kabin Business Suite, Business Class dan Economy Class, sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan untuk berbagai kebutuhan wisatawan.
STB juga menandatangani nota kesepahaman dengan National Geographic (NG) Traveler sebagai upaya memajukan inisiatif pariwisata yang bertanggung jawab dan meningkatkan konversi dan pertumbuhan di antara pasar tradisional Inggris.
MoU tersebut akan menyoroti kolaborasi antara kedua belah pihak untuk mengadvokasi praktik pariwisata yang bertanggung jawab, lingkungan dan kesadaran masyarakat melalui publisitas media.
Direktur Komersial National Geographic Traveler (UK) Matt Midworth mengatakan, National Geographic Traveler (UK) berharap dapat bekerja sama dengan Sarawak Tourism dalam kampanye multi-platform ini untuk tahun 2023, termasuk video, digital, sosial, dan cetak.
"Kami menyambut baik kesempatan untuk mengirim tim video, penulis, dan fotografer ke Sarawak untuk merasakan langsung destinasi tersebut dan kemudian membuat konten orisinal, yang akan dilihat oleh jutaan wisatawan Inggris," kata Matt Midworth.
Pada kesempatan penandatanganan MoU dengan National Geographic Traveler (UK), STB juga menampilkan video alam dan satwa liar berjudul "Sisi Liar Sarawak".
Sekretaris Tetap Kementerian Pariwisata, Industri Kreatif, dan Seni Pertunjukan Sarawak Datu Hii Chang Kee mengaku sangat bangga menampilkan video 'Sisi Liar Sarawak'. "Tempat ini tidak hanya menampilkan flora dan fauna paling terkenal di Sarawak seperti orang utan dan rafflesia, bunga terbesar di dunia, tetapi juga burung endemik Kalimantan seperti Dulit Frogmouth, penghuni submontana yang langka, dan bekantan nakal yang endemik di hutan Kalimantan,” kata dia.
Ia menambahkan, aspek tambahan untuk video ini adalah soundtrack asli yang memasukkan suara alat musik tradisional dengan tujuan melihat afiliasi antara budaya asli setempat dan satwa liar.
STB bersama dengan mitra perjalanan lokalnya akan memanfaatkan lebih jauh bentuk pariwisata bertanggung jawab tersebut dan mempromosikan yang berbasis komunitas seperti bersepeda, birding, homestay ramah lingkungan, dan banyak lagi di World Trade Market tahun ini.
Sarawak, negara bagian terbesar di Malaysia, menawarkan alternatif bagi wisatawan dengan mendorong lima pilar pariwisata yakni budaya, petualangan, alam, makanan dan festival atau CANFF.
STB mengikuti pameran selama tiga hari dengan menampilkan keindahan lingkungan, alam dan budaya Sarawak bagi warga Inggris dalam London Excel's World Travel Market. Ikut serta dalam pameran tersebut National Geographic (NG) Traveler (Inggris Raya).
Dalam rilis yang diterima di Semarang, Rabu, berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada 7 November 2022 itu, Sarawak akan menjadi tujuan ekowisata unik dengan berbagai keragaman mulai dari lingkungan hutan yang masih lebat serta beraneka satwa liar seperti orangutan hingga burung langka.
Chief Executive Officer Sarawak Tourism Board Sharzede Datu Haji Salleh Askor menyampaikan dengan pembukaan kembali pintu perbatasan pada April 2022, kedatangan pengunjung ke Sarawak dari Inggris berada di peringkat 6 dalam grafik dengan pertumbuhan 7.238,27 persen pada periode Januari hingga September 2022.
"Saya yakin dengan kolaborasi terbaru ini dengan Malaysia Airlines dan National Geographic (NG) Traveler akan menarik lebih banyak pengunjung dari Inggris ke Sarawak setelah ini," kata dia.
Group Chief Executive Officer Malaysia Airlines Berhad Kapten Izham Ismail menambahkan, Malaysia Airlines sebagai satu-satunya maskapai non-stop yang mengoperasikan penerbangan langsung dari London ke Kuala Lumpur, terus melihat permintaan yang stabil dalam pertumbuhan dan faktor beban yang sehat untuk pemesanan ke depan pada penerbangan kami.
"Kami berharap dapat menyambut lebih banyak pelancong dari Inggris dan pasar tetangga lainnya ke negara ini untuk menjelajahi beragam budaya, keramahan yang hangat, dan makanan lezat yang ditawarkan Malaysia, didukung oleh layanan Perhotelan Malaysia yang tak ada bandingannya di sepanjang perjalanan mereka," ujar dia.
Ia melanjutkan, dengan semakin memperkuat kemitraan dengan STB, dapat memberi kemudahan bagi wisatawan untuk penerbangan lanjutan ke Sarawak melalui maskapai Firefly dan MASwings, dalam menjelajahi negeri "Rangkong".
Malaysia Airlines terbang dua kali sehari pada rute utama non-stop London ke Kuala Lumpur, dengan koneksi lanjutan tanpa batas ke kota-kota di Sarawak yaitu Kuching, Sibu, Bintulu dan Miri. Sedangkan MASwings mengoperasikan layanan udara pedesaan ke kota-kota kecil di negara bagian termasuk Mukah, Mulu dan Limbang.
Rute London-Kuala Lumpur dioperasikan oleh Airbus A350 yang canggih dan hemat bahan bakar, dengan fitur khas kabin Business Suite, Business Class dan Economy Class, sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan untuk berbagai kebutuhan wisatawan.
STB juga menandatangani nota kesepahaman dengan National Geographic (NG) Traveler sebagai upaya memajukan inisiatif pariwisata yang bertanggung jawab dan meningkatkan konversi dan pertumbuhan di antara pasar tradisional Inggris.
MoU tersebut akan menyoroti kolaborasi antara kedua belah pihak untuk mengadvokasi praktik pariwisata yang bertanggung jawab, lingkungan dan kesadaran masyarakat melalui publisitas media.
Direktur Komersial National Geographic Traveler (UK) Matt Midworth mengatakan, National Geographic Traveler (UK) berharap dapat bekerja sama dengan Sarawak Tourism dalam kampanye multi-platform ini untuk tahun 2023, termasuk video, digital, sosial, dan cetak.
"Kami menyambut baik kesempatan untuk mengirim tim video, penulis, dan fotografer ke Sarawak untuk merasakan langsung destinasi tersebut dan kemudian membuat konten orisinal, yang akan dilihat oleh jutaan wisatawan Inggris," kata Matt Midworth.
Pada kesempatan penandatanganan MoU dengan National Geographic Traveler (UK), STB juga menampilkan video alam dan satwa liar berjudul "Sisi Liar Sarawak".
Sekretaris Tetap Kementerian Pariwisata, Industri Kreatif, dan Seni Pertunjukan Sarawak Datu Hii Chang Kee mengaku sangat bangga menampilkan video 'Sisi Liar Sarawak'. "Tempat ini tidak hanya menampilkan flora dan fauna paling terkenal di Sarawak seperti orang utan dan rafflesia, bunga terbesar di dunia, tetapi juga burung endemik Kalimantan seperti Dulit Frogmouth, penghuni submontana yang langka, dan bekantan nakal yang endemik di hutan Kalimantan,” kata dia.
Ia menambahkan, aspek tambahan untuk video ini adalah soundtrack asli yang memasukkan suara alat musik tradisional dengan tujuan melihat afiliasi antara budaya asli setempat dan satwa liar.
STB bersama dengan mitra perjalanan lokalnya akan memanfaatkan lebih jauh bentuk pariwisata bertanggung jawab tersebut dan mempromosikan yang berbasis komunitas seperti bersepeda, birding, homestay ramah lingkungan, dan banyak lagi di World Trade Market tahun ini.
Sarawak, negara bagian terbesar di Malaysia, menawarkan alternatif bagi wisatawan dengan mendorong lima pilar pariwisata yakni budaya, petualangan, alam, makanan dan festival atau CANFF.
Pewarta : Teguh Imam Wibowo
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SMK Bhumi Phala Temanggung memproduksi film animasi Serawak TV Malaysia
08 February 2022 19:22 WIB, 2022
WNI yang Bekerja di Serawak Ikuti Prosedur, 200 WNI Tiap Tahun Meninggal
17 May 2017 12:21 WIB, 2017