Ratusan nakes Boyolali ziarah ke makam dr Soeharso
Jumat, 11 November 2022 21:06 WIB
Puluhan tenaga kesehatan melakukan doa bersama ziarah di Makam Pahlawan Nasional Prof. Dr. dr. Soaharso Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jateng, Jumat (11/11/2022). FOTO ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Boyolali, Jateng (ANTARA) - Puluhan tenaga kesehatan (nakes) Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menggelar doa bersama ziarah salah satu pahlawan nasional bidang kesehatan dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), di Makam Prof. Dr. dr. Soeharso Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Jumat.
Menurut Ketua Panitia HKN 2022 Kabupaten Boyolali yang juga Direktur RSUD Waras Wiris Boyolali, dr Sherly Jeanne Kilapong memperingati HKN tahun ini, panitia bersama kepala puskesmas se-Kabupaten Boyolali melaksanakan kegiatan ziarah ke makam Prof. Dr. dr. Soeharso, salah satu pahlawan nasional di bidang kesehatan.
Kegiatan tersebut rutin setiap tahun, hanya saja saat pandemi dilaksanakan secara internal di setiap faskes. "Jadi tahun ini, diselenggarakan secara luas, semua faskes diundang untuk ikut doa bersama ziarah di makam Soeharso," katanya.
Pada acara rangkaian peringatan HKN di Kabupaten Boyolali, dimulai sejak tanggal 12 Oktober hingga puncak 12 November mendatang. Kegiatannya meliputi apel bersama di Alun Alun Kidul, kemudian berbagai lomba yang diikuti fasyankes dari rumah sakit, dan puskesmas.
"Kegiatan lomba ada voli, tenis meja, dan lomba yang terkait dengan pencapaian target kinerja Dinkes Boyolali seperti faskes yang mencapai target tertinggi untuk temuan TBC, paru-paru. Lomba dan penilaian serta pemberian penghargaan buat desa dan kelurahan yang berhasil menggerakkan warganya menjadikan desa sebagai desa Germas," kata Sherly Jeanne Kilapong .
Sementara itu, Kepala Dinkes Boyolali dr Puji Astuti mengatakan Prof. Dr R. Soeharso adalah dokter ahli bedah, pahlawan nasional Indonesia, dan pendiri Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Soeharso di Kota Surakarta yang merupakan tempat merawat penderita cacat jasmani.
Menurut sejarah, kata dia, beliau sesudah Indonesia merdeka menyumbangkan tenaga membantu perjuangan dengan merawat para korban pertempuran. Di antaranya, para korban itu, banyak yang kehilangan tangan atau kaki. Beliau kemudian mencoba membuat tangan dan kaki buatan dan usahanya mendapat perhatian Pemerintah.
Soeharso lahir di Ampel, Boyolali, Jawa Tengah pada 13 Mei 1912 dan meninggal di Solo, Jawa Tengah pada 27 Februari 1971 pada umur 58 tahun. Dan, beliau dimakamkan di Kelurahan Seboto, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
Menurut Ketua Panitia HKN 2022 Kabupaten Boyolali yang juga Direktur RSUD Waras Wiris Boyolali, dr Sherly Jeanne Kilapong memperingati HKN tahun ini, panitia bersama kepala puskesmas se-Kabupaten Boyolali melaksanakan kegiatan ziarah ke makam Prof. Dr. dr. Soeharso, salah satu pahlawan nasional di bidang kesehatan.
Kegiatan tersebut rutin setiap tahun, hanya saja saat pandemi dilaksanakan secara internal di setiap faskes. "Jadi tahun ini, diselenggarakan secara luas, semua faskes diundang untuk ikut doa bersama ziarah di makam Soeharso," katanya.
Pada acara rangkaian peringatan HKN di Kabupaten Boyolali, dimulai sejak tanggal 12 Oktober hingga puncak 12 November mendatang. Kegiatannya meliputi apel bersama di Alun Alun Kidul, kemudian berbagai lomba yang diikuti fasyankes dari rumah sakit, dan puskesmas.
"Kegiatan lomba ada voli, tenis meja, dan lomba yang terkait dengan pencapaian target kinerja Dinkes Boyolali seperti faskes yang mencapai target tertinggi untuk temuan TBC, paru-paru. Lomba dan penilaian serta pemberian penghargaan buat desa dan kelurahan yang berhasil menggerakkan warganya menjadikan desa sebagai desa Germas," kata Sherly Jeanne Kilapong .
Sementara itu, Kepala Dinkes Boyolali dr Puji Astuti mengatakan Prof. Dr R. Soeharso adalah dokter ahli bedah, pahlawan nasional Indonesia, dan pendiri Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Soeharso di Kota Surakarta yang merupakan tempat merawat penderita cacat jasmani.
Menurut sejarah, kata dia, beliau sesudah Indonesia merdeka menyumbangkan tenaga membantu perjuangan dengan merawat para korban pertempuran. Di antaranya, para korban itu, banyak yang kehilangan tangan atau kaki. Beliau kemudian mencoba membuat tangan dan kaki buatan dan usahanya mendapat perhatian Pemerintah.
Soeharso lahir di Ampel, Boyolali, Jawa Tengah pada 13 Mei 1912 dan meninggal di Solo, Jawa Tengah pada 27 Februari 1971 pada umur 58 tahun. Dan, beliau dimakamkan di Kelurahan Seboto, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
JSN tambah jumlah gardu di gerbang tol Ngemplak jelang Natal dan Tahun Baru
16 December 2025 11:59 WIB
DLH Boyolali beri Abhinawa Anugraha untuk para pengelola lingkungan hidup
16 December 2025 11:45 WIB
Ketua Dewan Kesenian periode 2025-2030 komitmen dengan program kolaborasi
09 December 2025 17:30 WIB
Terpopuler - Kesehatan
Lihat Juga
Tim Pengabdian KESMAS UMS gandeng Puskesmas Gilingan cegah anemia ibu hamil lewat ANECMA
18 December 2025 19:27 WIB
Mahasiswa Fisioterapi UMS implementasikan layanan kesehatan berbasis komunitas
09 December 2025 21:46 WIB
PMI Solo pastikan stok darah aman, ajak warga donor untuk bantu korban bencana
09 December 2025 14:23 WIB