Sarjana di Kudus dapat pelatihan tambahan melalui BLK
Rabu, 16 November 2022 6:56 WIB
Ratusan mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) menjalani wisuda di auditorium kampus, Selasa (15/11/2022). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menawarkan tambahan keahlian kerja bagi para lulusan Universitas Muria Kudus (UMK) lewat balai latihan kerja (BLK), karena pemerintah sudah menganggarkan program pelatihan kerja hingga Rp16 miliar.
"Silakan bagi lulusan UMK yang hendak bekerja dan menginginkan tambahan keahlian kerja, untuk mendaftarkan diri di BLK Kudus," kata Bupati Kudus Hartopo saat memberikan sambutan pada acara sidang terbuka senat wisuda ke-69 pasacasarjana dan sarjana UMK di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan, Pemkab Kudus memang berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), salah satunya melalui aneka program pelatihan kerja di BLK Kudus.
Hampir setiap tahun, kata dia, dialokasikan anggaran untuk menyediakan berbagai program pelatihan kerja.
Menurut dia, para lulusan perguruan tinggi tidak harus berburu menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau di perusahaan, melainkan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berwira swasta.
"Silakan manfaatkan program pelatihan kerja mulai dari keahlian di bidang kuliner hingga keahlian di bidang teknik mesin maupun teknologi informatika tanpa biaya alias gratis," ujarnya.
Ia berharap para lulusan UMK bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Kalaupun memiliki cita-cita, maka harus diimbangi dengan kerja keras agar bisa terwujud.
Program pelatihan kerja yang tersedia di BLK Kudus tahun ini mencapai 250 paket kegiatan pelatihan kerja. Sekitar 100-an paket di antaranya digelar dengan mendekatkan akses terhadap masyarakat atau program pelatihan MTU (mobile training unit) dan selebihnya di dalam kelas.
"Silakan bagi lulusan UMK yang hendak bekerja dan menginginkan tambahan keahlian kerja, untuk mendaftarkan diri di BLK Kudus," kata Bupati Kudus Hartopo saat memberikan sambutan pada acara sidang terbuka senat wisuda ke-69 pasacasarjana dan sarjana UMK di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan, Pemkab Kudus memang berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), salah satunya melalui aneka program pelatihan kerja di BLK Kudus.
Hampir setiap tahun, kata dia, dialokasikan anggaran untuk menyediakan berbagai program pelatihan kerja.
Menurut dia, para lulusan perguruan tinggi tidak harus berburu menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau di perusahaan, melainkan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berwira swasta.
"Silakan manfaatkan program pelatihan kerja mulai dari keahlian di bidang kuliner hingga keahlian di bidang teknik mesin maupun teknologi informatika tanpa biaya alias gratis," ujarnya.
Ia berharap para lulusan UMK bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Kalaupun memiliki cita-cita, maka harus diimbangi dengan kerja keras agar bisa terwujud.
Program pelatihan kerja yang tersedia di BLK Kudus tahun ini mencapai 250 paket kegiatan pelatihan kerja. Sekitar 100-an paket di antaranya digelar dengan mendekatkan akses terhadap masyarakat atau program pelatihan MTU (mobile training unit) dan selebihnya di dalam kelas.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pemkab Kudus menyalurkan subsidi listrik untuk masjid dan marbot Rp3,98 miliar
18 December 2025 16:25 WIB
Pemkab Kudus salurkan bantuan Rp694,53 juta untuk korban bencana banjir dan longsor Sumatera
17 December 2025 16:04 WIB
Rais Aam PBNU resmikan Markaz Turats Ulama Kudus simpan karya ulama agar dikenali generasi muda
16 December 2025 22:06 WIB
Terpopuler - Tenaga Kerja
Lihat Juga
Bupati Temanggung imbau pilih PJTKI legal jika ingin bekerja ke luar negeri
09 December 2025 13:41 WIB
Keluarga bertemu TKI asal Kabupaten Temanggung korban penyiksaan di Malaysia
09 December 2025 8:24 WIB
Keluarga asal Temanggung temui pekerja migran korban penyiksaan majikan di Malaysia
06 December 2025 16:34 WIB
Gubernur Jateng pastikan TKI Temanggung hilang saat ini dalam kondisi sehat
26 November 2025 16:37 WIB
Pemkab Temanggung fasilitasi paspor keluarga TKI korban penyiksaan di Malaysia
26 November 2025 8:32 WIB