Jakarta (ANTARA) - Meskipun Roberto Martinez sangat menginginkan Romelu Lukaku bisa segera dimainkan akhir pekan ini, pencetak gol terbanyak Belgia itu mungkin belum akan siap untuk diturunkan.

Ini membuat Michy Batshuayi kembali starter pada posisi ujung tombak yang diapit Kevin de Bruyne dan Eden Hazard di kedua sayap serangan dalam formasi 3-4-2-1.

Batshuayi menjadi deputi paling ideal untuk Lukaku karena terbukti produktif selama membela timnas. Sejak debut bersama timnas pada 2015, dia sudah memainkan 49 laga untuk menghasilkan 27 gol atau rata-rata sekitar satu gol per dua pertandingan.

Tidak itu saja, golnya ke gawang Kanada dalam pertandingan pertama Grup F tiga hari lalu membuat Batshuayi sulit dikesampingkan oleh Roberto Martinez.

Sebaliknya dia akan siap membombardir Maroko bersama duet playmaker, de Bruyne dan Hazard.

Kehadiran Axel Witsel dan Youri Tielemans sebagai penguasa lapangan tengah, membuat trio serang Belgia itu semakin nyaman menekan Maroko yang di atas kertas tidak lebih kuat dibandingkan dengan Kanada yang memuncaki kualifikasi Piala Dunia zona Concacaf.

Roberto Martinez mungkin menurunkan dua starter baru di sayap pertahanan, yakni Thomas Meunier di kanan dan Amadou Onana di kiri. Sedangkan Toby Alderweireld, Jan Vertonghen, dan Leander Dendoncke tetap mengisi formasi tiga bek di depan kiper Thibaut Courtois.

Martinez masih menyimpan sejumlah pemain pengganti yang bisa membuat perbedaan besar dalam melawan Maroko, termasuk Lois Openda dan Leandro Trossard.

Sementara itu, Maroko akan kembali mempercayakan lini tengah untuk dipimpin Sofyan Amrabat sekalipun mendapatkan kartu kuning sewaktu menghadapi Kroasia.

Sukses menahan seri Kroasia menjadi jaminan bahwa pelatih Walid Regragui tidak akan mengubah starting eleven Maroko.

Dia akan tetap memasangkan duo bek tengah Romain Saiss dan Nayef Aguerd dengan dua bek sayap yang masing-masing Achraf Hakimi di kanan dan Noussair Mazraoui di kiri untuk melindungi Yassine Bounou yang berada di bawah mistar gawang Maroko.

Kroasia kesulitan menembus kuartet pertahanan Maroko ini dan kemungkinan Belgia juga menghadapi situasi serupa kecuali mengimbuhkan kreativitas lebih baik di tengah maupun di kedua sayap.

Tetapi sebelum berpikir ke sana Belgia harus hati-hati untuk tidak membuka ruang kepada trisula Maroko yang terdiri dari Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri dan Sofiane Boufal yang kerap merepotkan lawan seperti sewaktu menghadapi Kroasia tiga hari lalu.