UMKM asal Temanggung ekspor pewarna alami ke beberapa negara
Kamis, 1 Desember 2022 8:40 WIB
Pemilik UMKM Shibiru Fatah Syaifur Rochman menunjukkan pewarna alam dari tanaman "strobilanthes cusia". ANTARA/HO - UMKM Shibiru
Temanggung (ANTARA) - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Shibiru di Desa Gandu Wetan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berhasil mengekspor produk pewarna alami dari tanaman "strobilanthes cusia" ke beberapa negara.
Pemilik UMKM Shibiru Fatah Syaifur Rochman di Temanggung, Rabu, menyebutkan setelah COVID-19 melandai akhir-akhir ini, beberapa negara seperti Jepang dan Malaysia mulai meminta lagi pengiriman pewarna alam dari Shibiru.
"Kalau sebelum COVID-19 beberapa negara yang berminat membeli pewarna alam dari Shibiru, yakni Jepang, Malaysia, Australia, Filipina, dan Amerika Serikat. Selama COVID-19 hampir semua permintaan terhenti dan dalam satu bulan terakhir sudah ada permintaan dari Jepang dan Malaysia," katanya.
Ia menuturkan sebelum COVID-19 permintaan dari Jepang rata-rata 500 kilogram dan dari Malaysia 200-250 kilogram per bulan. Setelah COVID-19 bulan lalu Jepang minta dikirimi sebanyak 1,3 ton dan Malaysia juga sudah meminta dikirimi 300 kilogram.
"Dalam satu bulan terakhir sudah ada permintaan lagi setelah COVID-19," katanya.
Ia menyampaikan untuk permintaan dalam negeri hampir semua kota yang ada pembatiknya membeli pewarna alami dari Shibiru.
"Sekarang sekitar 600an kilogram per bulan permintaan dalam negeri. Paling banyak dari Bandung, Jakarta, Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Palembang," katanya.
Menurut dia, akhir-akhir ini juga ada permintaan dari Labuhan Bajo, Flores, Lombok, Tapanuli, dan Toraja.
Ia menyampaikan Shibiru bisa memproduksi pewarna alami sekitar 750 kilogram hingga satu ton per bulan dalam bentuk pasta.
Sebelumnya, Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo saat mengunjungi UMKM Shibiru menyampaikan apresiasi inovasi dari Shibiru dengan hasil produk berupa pewarna alami untuk kain dengan warna biru yang khas.
"Selain dipasarkan di berbagai daerah di Indonesia, Shibiru kini juga sudah menjajal pasar ekspor ke luar negeri. Ini merupakan potensi luar biasa UMKM Kabupaten Temanggung yang perlu terus didorong untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pemilik UMKM Shibiru Fatah Syaifur Rochman di Temanggung, Rabu, menyebutkan setelah COVID-19 melandai akhir-akhir ini, beberapa negara seperti Jepang dan Malaysia mulai meminta lagi pengiriman pewarna alam dari Shibiru.
"Kalau sebelum COVID-19 beberapa negara yang berminat membeli pewarna alam dari Shibiru, yakni Jepang, Malaysia, Australia, Filipina, dan Amerika Serikat. Selama COVID-19 hampir semua permintaan terhenti dan dalam satu bulan terakhir sudah ada permintaan dari Jepang dan Malaysia," katanya.
Ia menuturkan sebelum COVID-19 permintaan dari Jepang rata-rata 500 kilogram dan dari Malaysia 200-250 kilogram per bulan. Setelah COVID-19 bulan lalu Jepang minta dikirimi sebanyak 1,3 ton dan Malaysia juga sudah meminta dikirimi 300 kilogram.
"Dalam satu bulan terakhir sudah ada permintaan lagi setelah COVID-19," katanya.
Ia menyampaikan untuk permintaan dalam negeri hampir semua kota yang ada pembatiknya membeli pewarna alami dari Shibiru.
"Sekarang sekitar 600an kilogram per bulan permintaan dalam negeri. Paling banyak dari Bandung, Jakarta, Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Palembang," katanya.
Menurut dia, akhir-akhir ini juga ada permintaan dari Labuhan Bajo, Flores, Lombok, Tapanuli, dan Toraja.
Ia menyampaikan Shibiru bisa memproduksi pewarna alami sekitar 750 kilogram hingga satu ton per bulan dalam bentuk pasta.
Sebelumnya, Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo saat mengunjungi UMKM Shibiru menyampaikan apresiasi inovasi dari Shibiru dengan hasil produk berupa pewarna alami untuk kain dengan warna biru yang khas.
"Selain dipasarkan di berbagai daerah di Indonesia, Shibiru kini juga sudah menjajal pasar ekspor ke luar negeri. Ini merupakan potensi luar biasa UMKM Kabupaten Temanggung yang perlu terus didorong untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB