Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersama kemitraan Australia-Indonesia melalui Save The Children dan Migrant Care dan menggandeng komunitas menggelar vaksinasi inklusif massal dengan sasaran utama masyarakat kelompok rentan, termasuk lansia, dan disabilitas.

Koordinator Vaksinasi Inklusif Kota Pekalongan Anis di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa vaksinasi inklusif baik dosis 1, 2 , 3, dan 4 yang diinisiasi oleh sejumlah komunitas dan organisasi ini bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai akselerasi vaksinasi di daerah.

"Oleh karena itu, selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, kami terus membantu masyarakat yang membutuhkan penyuntikan vaksin untuk syarat perjalanan mudik, liburan, atau keperluan lainnya," katanya.

Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi inklusif ini bisa kembali diperpanjang hingga 2023 ketika masyarakat masih banyak yang membutuhkan.

"Target sasarannya per lokasi biasanya 200 orang. Sebenarnya semua usia menjadi target sasaran vaksinasi ini namun kali ini untuk stok dosis vaksin bagi anak-anak tidak tersedia sehingga banyak anak di bawah usia 18 tahun yang sudah ke lokasi akhirnya harus kembali pulang," katanya.

Tim Vaksinator Puskesmas Klego, Kota Pekalongan Sofiana mengatakan sasaran vaksinasi adalah semua unsur masyarakat yang belum vaksin baik dosis 1, dosis 2, dan dosis 3, bahkan dosis 4 untuk lansia.

Adapun jenis vaksin yang digunakan, kata dia, adalah jenis Pfizer yang merupakan stok vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Menurut dia, sebagian besar mereka memanfaatkan pelayanan vaksin ini untuk mendapatkan vaksinasi penguat (booster) yang dipergunakan untuk syarat keperluan perjalanan mudik atau libur Natal dan Tahun Baru 2023 dan mencari pekerjaan.

"Untuk capaian vaksin dosis 1 dan 2 sudah bagus sekitar lebih dari 70 persen. Akan dosis ketiga masih rendah," katanya.