Solo (ANTARA) - Tim perwakilan dari Federation Internationale de Football Association (FIFA) mengecek progres renovasi Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Jumat, yang menjadi salah satu arena pertandingan sepak bola internasional Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Tim dari FIFA ada dua orang yakni Sunny Kohli dan Thomas yang didampingi Indonesia FIFA U-20 World Cup 2021 Organizing Committee (Inafoc), perwakilan PSSI, dan Polri. Setelah mendengarkan paparan dari pihak Nindya Karya selaku kontraktor kemudian keliling melihat-lihat progres renovasi di area stadion.

Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta Rini Kusumandari kunjungan dari FIFA dalam rangka mengecek Stadion Manahan Solo yang akan digunakan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada tanggal 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

"Kunjungan FIFA yang didampingi Inafoc, PSSI, dan Polri untuk melihat progres rumput dengan peralatan atau kegiatan perbaikan khusus di Stadion Manahan ini," kata Rini.

Rini menyampaikan FIFA pada kunjungan pertama di Stadion Manahan pada awal Januari 2023 sudah memberikan rekomendasi yang harus ada perbaikan-perbaikan beberapa macam. Kunjungan Februari ini, melihat realisasinya seperti apa atau progres hingga berapa persen pengerjaannya.

"Hal ini, telah dipresentasikan oleh Nindya Karya selaku kontraktor yang menyampaikan progres pengerjaannya renovasi stadion sudah 68.7 persen," kata Rini.

Dia menjelaskan dalam kegiatan renovasi yang sudah dikerjakan antara lain pintu gerbang untuk bus pemain peserta Piala Dunia U-20 yang langsung bisa masuk stadion sudah hampir selesai. Penambahan toilet di tribun untuk laki-laki dan perempuan sudah mulai jadi, area mix zone pembuatan tangga juga sudah selesai.



Menurut dia, realisasi renovasi tinggal rumput top dress masih menunggu tumbuh sedikit lagi. Setelah itu, tumbuh baik baru ada top dress. Hal itu, akan dilakukan penyulaman yang dilaksanakan sekitar pertengahan Maret mendatang.

"Penyulaman rumput khusus hanya dilakukan di Stadion Manahan sebagai venue utama," katanya.

Menyinggung soal lampu penerangan, kata dia, lampu Stadion Manahan Solo sudah dipenuhi sesuai standar FIFA. Hanya pemasangan CCTV ada titik yang harus diubah dan progres sekitar 50 persen.

Dia menyampaikan untuk lampu penerangan tinggal pekerjaan yang di luar stadion atau pemasangan lampung penerangan kawasan yang belum.

Realisasi renovasi stadion Manahan Solo, sudah disampaikan dalam paparan yang disampaikan oleh Nindya Karya, sekitar 68,7 persen.

Namun, kata dia, secara kasat mata hampir semua rekomendasi sudah dilaksanakan seperti karpet anti selip juga sudah ada hanya tinggal memasang. Pihaknya memperkirakan Stadion Manahan Solo sudah siap digunakan tuan rumah Piala Dunia U-20 pada pertengahan Maret.

Sementara itu, rombongan FIFA setelah melakukan pengecekan progres renovasi Stadion Manahan, langsung menuju Stadion Bung Tomo Surabaya dan dilanjutkan ke Bali.

Baca juga: CEO PSIS berharap Erick Thohir bawa transformasi positif sepak bola