Solo (ANTARA) -
Investor toko oleh-oleh asal Bali Ajik Krisna melirik potensi pasar di Solo menyusul berkembangnya sektor pariwisata di daerah tersebut.
 
"Kami akan investasi di Solo, tentunya dengan Krisna toko oleh-oleh nusantara," katanya usai bertemu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Senin (20/3).
 
Pemilik Toko Oleh-oleh Krisna di Bali ini mengatakan nantinya seluruh produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan dirangkul.
 
"Sebelum kami buka di sini, produk dari sini banyak di Krisna. Kaos itu produksinya di Solo," katanya.
 
Bahkan, sebelumnya ia sempat ingin membuka produksi kaos di Solo karena kesulitan mencari tukang jahit di Bali.
 
Sedangkan mengenai potensi pasar di Solo, ia mengaku tidak meragukannya lagi.
 
"Kalau tempat nggak usah diragukan lagi, kami minta waktu akhir tahun ini. Nantinya kami mengutamakan produk asal Jawa Tengah terutama Solo, artinya produk nusantara, 70 persen produk Jateng dan 30 persen produk dari luar," katanya.
 
Mengenai ekspansi pasar di daerah lain, dikatakannya, dilakukan di beberapa daerah lain, di antaranya Jakarta, Yogyakarta, dan dalam waktu dekat di Labuan Bajo.
 
"Kalau nggak ada halangan di Labuan Bajo, tapi mungkin lebih cepat di Solo karena perkembangan pariwisata di Jawa Tengah ini luar biasa," katanya.
 
Sementara itu, Gibran menyambut baik rencana Ajik Krisna yang ingin membuka toko oleh-oleh di Solo.
 
"Ini kan yang ngomong ahli pariwisata. Selain beliau juga pengusaha dan pemilik oleh-oleh, beliau bisa menilai kota mana yang potensi, punya daya tarik," katanya.
 
Ia mengatakan banyak produk yang dijual di Krisna yang berasal dari Solo.
 
"Apalagi Solo makin ramai saat ini. Peluangnya bagus, yang saya suka dari mas Ajik pasti saat datang ke satu daerah beliau pasti sowan dulu ke pemilik toko oleh-oleh setempat. Semua diajak kerja sama, itu yang saya suka. Jadi produk yang di toko dia bukan hanya produksi toko dia sendiri tetapi juga produksi yang lain," katanya.