Semarang (ANTARA) -
Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam melakukan rapat koordinasi persiapan pendaftaran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM - PTKIN) tahun 2023 di Semarang (7/4/2023).
 
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian persiapan teknis menjelang dibukanya pendaftaran UM-PTKIN yang akan mulai pada tanggal 10 April 2023. Hadir dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Menteri Agama Republik Indonesia Bidang Hukum dan HAM, Prof. Dr. Abu Rokhmad, M.Ag.
 
Dalam sambutannya Abu Rokhmad menyampaikan ujian masuk melalui mekanisme ujian adalah pintu masuk PTKIN untuk mendapatkan calon-calon mahasiswa yang berkompeten dan sesuai dengan nilai-nilai di PTKIN dan berharap pada ujian yang akan dilakukan nanti dapat dilakukan secara akurat berkualitas agar dapat menghadirkan mahasiswa berkualitas di kampus.
 
“Lewat ujian masuk yang berkualitas, PTKIN dapat secara objektif menghadirkan mahasiswa yang berkualitas,” katanya. 
Lebih lanjut Abu Rokhmad merefleksikan peran perguruan tinggi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten menguasai keilmuan atau pakar di bidangnya.
 
Ia juga menyampaikan jika pendidikan tinggi harus berperan menghasilkan para ilmuwan maupun pakar-pakar, sehingga pada nantinya dapat berperan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
 
“Universitas adalah tempat para pakar itu dilahirkan, lewat proses seleksi yang objektif semoga kita dapat melahirkan pakar-pakar, anak-anak hebat dari seluruh Indonesia," kata Guru Besar Bidang Sosiologi Hukum ini.
Abu Rokhmad juga menyinggung keberadaan PTKIN yang berperan menghasilkan para sarjana yang berperan dalam transmisi nilai moderasi beragama sesuai dengan nilai yang dianut oleh Kementerian Agama RI.
 
“Pada seleksi ini selain potensi akademik, moderasi beragama menjadi hal yang penting untuk diperhatikan," katanya. 
 
Ketua PMB Nasional PTKIN Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag menjelaskan tahapan-tahapan yang telah dan akan dilalui pada penjaringan mahasiswa baru di PTKIN pada tahun 2023. 
Dalam pemaparannya, ia menyebut pada UM-PTKIN disediakan minimal 40 persen kuota mahasiswa baru dari seluruh jalur PMB di PTKIN.
 
“Minimal 40 persen dari total kuota mahasiswa baru di UIN, IAIN dan STAIN, ada di jalur UM-PTKIN ini," kata Rektor UIN Walisongo Semarang.
 
Ia juga menyampaikan terdapat perbedaan pola seleksi dengan tahun 2022, karena pada tahun ini para peserta akan melakukan ujian secara langsung di perguruan tinggi yang ia pilih dan akan diawasi secara langsung tatap muka oleh para pengawas.
 
“Berbeda dengan tahun lalu yang menerapkan ujian daring dari rumah masing-masing, tahun ini kami akan laksanakan secara online-onsite, peserta hadir ke lokasi ujian, mengerjakan soal lewat sistem CBT dan diawasi langsung para pengawas," tutup Imam Taufiq yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo.