Rupiah terus menguat menjelang Lebaran
Kamis, 13 April 2023 10:09 WIB
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom/pri.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terus menguat menjelang Lebaran 1444 Hijriyah. Pada transaksi antarbank di Jakarta di awal perdagangan Kamis, rupiah menguat setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan.
Kurs rupiah pada Kamis pagi dibuka naik 74 poin atau 0,50 persen ke posisi Rp14.806 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.880 per dolar AS.
"Rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan mengindikasikan melemahnya permintaan domestik AS akibat kebijakan suku bunga yang hawkish dari The Fed," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Rully mengatakan dengan melihat fenomena ekonomi AS saat ini maka ke depan Bank Sentral AS atau The Fed diperkirakan akan merencanakan jadwal penurunan suku bunganya secara bertahap.
Cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 mencapai 145,2 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2023 sebesar 140,3 miliar dolar AS.
Peningkatan posisi cadangan devisa pada Maret 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Rully memproyeksikan rupiah bergerak pada kisaran Rp14.890 per dolar AS sampai dengan Rp14.950 per dolar AS.
Pada Rabu (12/4) rupiah ditutup meningkat enam poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.880 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.886 per dolar AS.
Kurs rupiah pada Kamis pagi dibuka naik 74 poin atau 0,50 persen ke posisi Rp14.806 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.880 per dolar AS.
"Rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan mengindikasikan melemahnya permintaan domestik AS akibat kebijakan suku bunga yang hawkish dari The Fed," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Rully mengatakan dengan melihat fenomena ekonomi AS saat ini maka ke depan Bank Sentral AS atau The Fed diperkirakan akan merencanakan jadwal penurunan suku bunganya secara bertahap.
Cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 mencapai 145,2 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Februari 2023 sebesar 140,3 miliar dolar AS.
Peningkatan posisi cadangan devisa pada Maret 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Rully memproyeksikan rupiah bergerak pada kisaran Rp14.890 per dolar AS sampai dengan Rp14.950 per dolar AS.
Pada Rabu (12/4) rupiah ditutup meningkat enam poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.880 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.886 per dolar AS.
Pewarta : Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB
PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan andal jelang Nataru
09 December 2024 20:50 WIB