Ulifatun rela naik motor dari Tangerang demi berlebaran di Jepara
Rabu, 19 April 2023 16:46 WIB
Ulifatun, rela naik sepeda motor dari Tangerang, Provinsi Banten demi merayakan Lebaran (Idul Fitri) 1444 Hijriah/2023 di kampung halamannya, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (19/4/2023). (FOTO ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus, Jateng (ANTARA) - Perempuan asal Desa Clering, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Ulfiatun, rela mengendarai sepeda motor seorang diri dari Tangerang, Provinsi Banten, demi merayakan Lebaran (Idul Fitri) 1444 Hijriah/2023 di daerah asalnya.
Untuk menandai bahwa dirinya merupakan pemudik, maka sepeda motornya pun dihiasi dengan boneka katak dan membawa boks motor yang posisinya lebih tinggi dari tempat duduknya agar kendaraan di belakang mudah mengetahuinya.
"Iya memang sengaja saya pasang boneka dan stiker pantul cahaya dengan posisi lebih tinggi dari tempat duduk agar kendaraan di belakang mengetahui bahwa ada kendaraan roda di depannya," kata Ulifatun (46), pemudik dari Tangerang ketika ditemui saat melintasi Jalan Lingkar Timur Kudus, Rabu.
Meskipun hanya mengendarai sepeda motor, dia mengakui, membawa barang bawaan cukup banyak, mulai dari sepatu, pakaian dan oleh-oleh dari Tangerang.
Ia mengakui berangkat dari Tangerang pada hari Selasa (18/4) pukul 14.00 WIB bersama rombongan pemudik sepeda motor lainnya yang juga tujuan Jawa Tengah.
Akan tetapi, kata dia, ketika sampai di Brebes sudah pisah sesuai tempat tujuan masing-masing. Sedangkan tiba di Kudus pukul 10.30 WIB.
Selama perjalanan mudik tersebut, ibu satu anak itu mengakui hanya sekadar istirahat ketika merasa kelelahan, baik di tempat ibadah maupun SPBU karena ingin perjalanan mudiknya selamat sampai tujuan di kota kelahiran Raden Ajeng Kartini, Jepara.
Mudik dengan bersepeda motor memang lebih murah dibandingkan naik bus yang tiketnya sangat mahal, namun juga penuh dengan risiko di jalanan ketika kondisi badan tidak fit. Akan tetapi, perempuan berusia 46 tahun itu membuktikan dirinya mampu berkendara dari Tangerang hingga Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara dengan selamat.
Keberanian Ulifatun tersebut, tentunya hampir mirip dengan tekad yang dimiliki Raden Ajeng Kartini, yakni memiliki tekad yang bulat dan pantang menyerah. Kondisi keuangan yang kurang mendukung tidak menyurutkan niatnya untuk bertemu keluarganya di rumah meskipun harus berkendara dengan jarak sekitar 642 kilometer dari Kota Tangerang, Banten hingga Clering, Kabupaten Jepara.
Baca juga: Ganjar Pranowo dampingi Menteri ESDM cek stok BBM di jalur mudik
Untuk menandai bahwa dirinya merupakan pemudik, maka sepeda motornya pun dihiasi dengan boneka katak dan membawa boks motor yang posisinya lebih tinggi dari tempat duduknya agar kendaraan di belakang mudah mengetahuinya.
"Iya memang sengaja saya pasang boneka dan stiker pantul cahaya dengan posisi lebih tinggi dari tempat duduk agar kendaraan di belakang mengetahui bahwa ada kendaraan roda di depannya," kata Ulifatun (46), pemudik dari Tangerang ketika ditemui saat melintasi Jalan Lingkar Timur Kudus, Rabu.
Meskipun hanya mengendarai sepeda motor, dia mengakui, membawa barang bawaan cukup banyak, mulai dari sepatu, pakaian dan oleh-oleh dari Tangerang.
Ia mengakui berangkat dari Tangerang pada hari Selasa (18/4) pukul 14.00 WIB bersama rombongan pemudik sepeda motor lainnya yang juga tujuan Jawa Tengah.
Akan tetapi, kata dia, ketika sampai di Brebes sudah pisah sesuai tempat tujuan masing-masing. Sedangkan tiba di Kudus pukul 10.30 WIB.
Selama perjalanan mudik tersebut, ibu satu anak itu mengakui hanya sekadar istirahat ketika merasa kelelahan, baik di tempat ibadah maupun SPBU karena ingin perjalanan mudiknya selamat sampai tujuan di kota kelahiran Raden Ajeng Kartini, Jepara.
Mudik dengan bersepeda motor memang lebih murah dibandingkan naik bus yang tiketnya sangat mahal, namun juga penuh dengan risiko di jalanan ketika kondisi badan tidak fit. Akan tetapi, perempuan berusia 46 tahun itu membuktikan dirinya mampu berkendara dari Tangerang hingga Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara dengan selamat.
Keberanian Ulifatun tersebut, tentunya hampir mirip dengan tekad yang dimiliki Raden Ajeng Kartini, yakni memiliki tekad yang bulat dan pantang menyerah. Kondisi keuangan yang kurang mendukung tidak menyurutkan niatnya untuk bertemu keluarganya di rumah meskipun harus berkendara dengan jarak sekitar 642 kilometer dari Kota Tangerang, Banten hingga Clering, Kabupaten Jepara.
Baca juga: Ganjar Pranowo dampingi Menteri ESDM cek stok BBM di jalur mudik
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Rela Bersiaga memperkokoh kerukunan antarumat beragama Kota Magelang
22 November 2022 12:35 WIB, 2022
Jelang Indonesia U-23 vs Vietnam, ribuan orang rela antre tiket semalaman
04 May 2022 0:36 WIB, 2022
Penanganan COVID-19, KONI Temanggung rela anggarannya dipotong 50 persen
09 June 2020 16:20 WIB, 2020